Teknologi Pengolahan Sampah Sunter Bisa Hasilkan 40 Mega Watt Listrik

Ilh
16/12/2016 11:32
Teknologi Pengolahan Sampah Sunter Bisa Hasilkan 40 Mega Watt Listrik
()

PROYEK teknologi pengolahan sampah dalam kota atau Intermediate Treatment Facility (ITF) di kawasan Sunter, Jakarta Utara diproyeksikan mampu mengolah 2.200 ton sampah DKI Jakarta. Teknologi ini juga dirancang mampu mmenghasilkan energi listrik sebesar 40 Mega Watt.

Pelaksana tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Sumarsono mengatakan proyek ITF Sunter dolahan seluas 5,5 hektare ini dibangun sebagai pionir untuk empat lokasi lainnya di wilayah ibu kota.

Proyek kerja sama antara PT Jakarta Propertindo dengan Fortum Finlandia kali ini menelan investasi sebesar Rp3 triliun yang dijanjikan selesai pada 2019.

"Kelak kemudian hari dalam jangka 3-5 tahun ke depan Bantar Gebang (pembuangan sampah di Bekasi) sudah tidak ada lagi sampah dari Jakarta," kata Sumarsono di Balai Kota, Jumat (16/12)

Energi listrik yang dihasilkan dari teknologi ITF Sunter itu nantinya akan dijual untuk kebutuhan listrik Indonesia. Pemprov DKI berencana menjalin kerja sama dengan pihak Perusahaan Listrik Negara (PLN).

Soni, sapaan Sumarsono, mengatakan dua keuntungan bisa dihasilkan dari proyek ITF Sunter ini. Selain kebutuhan listrik, Pemprov juga tengah menjejak pembangunan destinasi wisata hijau di lokasi UPST Bantargebang.

"Hitungannya tidak sekedar profit. Tapi ada misi kita untuk penanganan masalah sampah," ujar Soni.

Soal harga jual hasil energi listrik, lanjut Soni, Pemprov DKI masih melakukan pembicaraan dengan PLN. Terpenting, kata Soni, energi listrik yang dihasilkan dari proses pengolahan sampah ibu kota ini sudah mempunya jaminan dari pembeli.

"Berapapun (harganya) tidak masalah yang penting ada jaminan yang membeli. PLN adalah jaminan kita, harga yang ditawarkan masih ideal," ujarnya. (MTVN/OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya