Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Kumpulan Berita DPR RI
POLISI telah menggeledah sejumlah tempat terkait kasus dugaan makar. Setidaknya, ada empat lokasi yang sudah didatangi polisi dan digeledah.
Dari empat lokasi itu, kediaman tersangka Sri Bintang Pamungkas di Jalan Wilis, Cibubur, Jakarta Timur, jadi yang pertama kali digeledah pada Rabu (14/12) kemarin. Polisi menyita satu buah flashdisk dari rumah itu.
Menurut pengacara Sri Bintang, Razman Arif Nasution, flashdisk yang disita itu milik istri Sri Bintang, Erliana. Isinya, kata Razman, hanya berupa surat permintaan Sidang Istimewa dari Sri Bintang yang ditujukan untuk MPR.
Kemudian, polisi juga menggeledah sebuah rumah di Jalan Guntur, Setia Budi, Jakarta Selatan. Argo menyebut rumah itu merupakan markas Jaringan Aksi Lawan Ahok (JALA). Polisi menyita sejumlah spanduk juga pamflet. Namun, Argo tidak merinci isi spanduk juga pamflet itu.
"Kemudian ada satu buku binder, ada juga beberapa catatan tangan, kemudian juga ada selebaran berjudul 'Generasi Wani Piro'," kata Argo di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (15/12).
Argo menambahkan, ada juga sejumlah tulisan tangan beberapa orang yang berkaitan dengan dugaan kasus makar. Argo mengklaim, dokumen-dokumen itu berkaitan dengan sangkaan polisi selama ini.
Setelah menggeledah kantor JALA di Jalan Guntur, polisi lalu menggeledah ruang kerja Rachmawati Soekarnoputri di Yayasan Universitas Bung Karno (UBK), Jakarta Pusat. Dari Kampus UBK, polisi juga menyita beberapa dokumen.
Pagi tadi, polisi melanjutkan penggeledahan di kediaman Rachmawati, Jalan Jati Padang, Jakarta Selatan. Lagi-lagi, sejumlah dokumen diduga berkaitan dengan permufakatan makar turut disita.
"Beberapa dokumen bentuknya fotokopi, yang semuanya ini ada kaitannya dengan pasal yang dituduhkan," jelas Argo.
Juru bicara Rachmawati, Teguh Santosa, mengatakan, ada 16 item yang dibawa polisi dari rumah Rachmawati. Beberapa memang berupa dokumen.
"Dokumen-dokumen yang isinya tentang naskah kembali ke UUD 1945 yang asli," kata Teguh di kediaman Rachmawati.
Polisi, kata Teguh, juga menyita naskah orasi yang disampaikan Rachmawati saat wisuda di UBK, pada 16 November 2016. Beberapa kajian ilmiah dari berbagai pihak yang diberikan kepada Rachmawati untuk dipelajari. Namun, Teguh tidak merinci isi kajian tersebut. (MTVN/OL-4)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved