Mandi Cukup Sekali Sehari itu pun Harus Irit

06/12/2016 08:08
Mandi Cukup Sekali Sehari itu pun Harus Irit
()

LOKET pembayaran air di kantor cabang milik Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Bhagasasi, Bekasi Utara, kini dipenuhi tempelan kertas yang berisi protes warga.

‘Jangan bayar kalau air tidak mengalir’, demikian salah satu coretan warga di kertas itu. Aksi protes tersebut merupakan puncak dari kekesalan ribuan warga Bekasi Utara setelah lima hari ini air PDAM tak mengalir ke rumah mereka.

“Kami tidak akan bayar tagihan sampai air kembali mengalir,” sesal salah satu pelanggan dari Harapan Baru, Margono.

Menurut warga Perumahan Setia Bina Sarana itu, sejak Selasa (29/11), air berhenti mengalir ke perumahannya. Permukiman warga yang ada di sekitar perumahannya pun bernasib sama.

“Saat ditanya penyebab berhentinya air itu, petugas tidak memberikan penjelasan. Bahkan kepastian kapan air bisa kembali lagi mengalir pun tidak diberi tahu. Mereka hanya bilang mudah-mudahan secepatnya bisa mengalir,” tutur pria berusia 45 tahun itu.

Alhasil, warga terpaksa membeli air bersih dari tukang air keliling untuk kebutuhan mandi, cuci, dan kakus (MCK).

Pengeluaran rumah tangga pun jadi membengkak. Setiap jeriken air bersih harus dibelinya seharga Rp10 ribu.

“Saya batasi beli dua jeriken saja setiap hari. Orang rumah cukup mandi sekali. Itu pun harus irit-irit pakainya. Itu saja sudah Rp20 ribu per hari. Dalam lima hari ini sudah keluar uang Rp100 ribu. Kalau air PDAM, bayarnya cukup Rp120 ribu per bulan,” tuturnya.

Lasri, 38, pelanggan lainnya, pun mengaku kesal dengan penghentian pasokan air di wilayahnya. Sebagai pelanggan, dia merasa dirugikan dengan berhentinya aliran air bersih tanpa pemberitahuan terlebih dahulu.

Saat dimintai konfirmasi, Direktur Utama PDAM Tirta Patriot, Hendi Irawan, menyampaikan pihaknya selaku pemasok air ke PDAM Tirta Bhagasasi telah mengurangi volume pasokan air bersih.

Keputusan itu diambil karena PDAM Tirta Bhagasasi, selaku penjual ke pelanggan, hingga kini masih belum mau menaikkan harga jual air bersih, dari Rp3.000 per meter kubik menjadi RpRp5.000 per meter kubik.

“Bukan kami hentikan pasokannya, hanya kami kurangi. Kami sudah mengajukan permohonan perubahan MoU agar harga jual direvisi. Kami sudah melayangkan surat dari dua pekan lalu, tapi sampai sekarang belum direspons. Penyesuaian harga itu dilakukan untuk menutupi kenaikan harga produksi,” ujar Hendi. (Gana Buana/J-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ricky
Berita Lainnya