Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
PELAKSANA Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Sumarsono telah memutuskan segera mencairkan dana hibah Badan Musyawarah (Bamus) Betawi sebesar Rp2,5 miliar meski tahun anggaran 2016 tinggal hitungan hari.
Kepala Bamus Betawi, Zainudin, pun mengaku gelisah dengan besaran dana tersebut karena ia hanya diberi waktu paling lama 25 hari untuk menghabiskan dana tersebut.
“Kita sebenarnya agak ragu menerimanya karena waktunya sangat mepet. Bisa atau tidak diserap anggaran itu dalam waktu sesingkat ini,” ungkap Zainudin.
Karena ragu, Zainudin berencana membahasnya dengan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) dan Plt Gubernur Sumarsono agar pihaknya tak diberi dana sebesar itu.
“Saya khawatir nanti penyerapannya tidak maksimal. Lalu pertanggungjawabannya bagaimana?” ujarnya.
Ia menambahkan tak banyak kegiatan yang bisa dilakukan Bamus Betawi di waktu yang sudah mepet seperti saat ini.
“Paling kegiatannya ialah silaturahim dengan ulama-ulama yang secara kebudayaan berkaitan dengan kebudayaan Betawi. Selain itu, dana tersebut akan digunakan untuk pembahasan soal ikon Kota Jakarta melalui sejumlah focus group discussion (FGD). Nah, anggaran untuk FGD itu tidak sampai Rp2,5 miliar juga. Nanti kita pikirkan apakah cukup Rp1 miliar saja atau bagaimana,” imbuh Zainudin.
Saat dihubungi di kesempatan terpisah, Kepala Kesbangpol DKI Jakarta Ratiyono menyambut dengan positif usulan Bamus Betawi agar dana hibah dikurangi untuk tahun ini.
“Bisa saja itu dilakukan karena waktunya sempit,” tuturnya seraya menambahkan saat ini dana hibah Bamus Betawi sudah dalam proses pencairan.
Masih kurang
Pada Rabu (30/11), Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah menyerahkan Raperda APBD DKI Jakarta 2017 kepada DPRD dengan pagu anggaran Rp70,28 triliun. Salah satu mata anggaran yang dicantumkan ialah dana hibah buat Bamus Betawi sebesar Rp5 miliar.
“Kami bersyukur mata anggaran itu dihidupkan kembali setelah dihapus. Namun, terus terang dana Rp5 miliar per tahun itu masih belum cukup untuk membiayai kegiatan pelestarian budaya Betawi,” ujar Zainudin.
Ia menerangkan saat ini ada 110 organisasi masyarakat dan 316 perguruan silat Betawi yang berdiri di bawah naungan Bamus Betawi.
“Ada 316 aliran perguruan silat Betawi. Kalau satu perguruan diberi Rp10 juta saja, kami sudah butuh Rp3,16 miliar. Belum kami harus menggaji guru-gurunya. Lebaran Betawi saja bisa memakan Rp1 miliar,” pungkas Zainudin. (Aya/J-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved