Mayoritas Diterima di Dunia Kerja

06/12/2016 05:40
Mayoritas Diterima di Dunia Kerja
(MI/BARY FATHAHILAH)

BERBEKAL keterampilan yang diperoleh di Panti Sosial Bina Remaja (PSBR) Taruna Jaya, sebagian besar anak jalanan peserta pelatih-an ikut bersaing di dunia kerja.

Dengan keterampilan yang mereka miliki, setidaknya 80% lulusan tahun lalu terserap di beberapa perusahaan.

Sam Boo Gil, salah satu instruktur pelatihan keterampilan di PSBR Taruna Jaya, mengatakan supaya pelatihan lebih tepat sasaran dan efektif, calon peserta pelatihan mengikuti uji kompetensi terlebih dahulu.

Dengan cara itu terlihat jelas potensi dan bakat yang dimiliki peserta.

"Kami tidak sembarangan memberi pelatihan. Sebelumnya kami lakukan tes dahulu. Ada juga yang di tengah jalan pindah bidang pelatihan. Contohnya, peserta pelatihan otomotif pindah ke pelatihan servis HP (handphone) karena HP lagi ramai. Itu tetap kita layani," ujarnya.

Pada tahun lalu, ujarnya, ada 110 anak jalanan yang mengikuti pelatihan yang diselenggarakan Dinas Sosial DKI Jakarta itu.

Pola pelatihan diberikan secara komprehensif dan kegiatan pelatihan di kelas dilakukan setiap hari mulai pagi hingga siang.

Dari jumlah itu, katanya, sedikitnya 80% di antara mereka tersalurkan ke dunia kerja.

"Keberadaan anak jalanan karena mereka telantar. (Dengan memberi mereka pelatihan) paling tidak mereka berdaya untuk diri sendiri. Dengan kemampuan dan perilaku mereka yang sudah terbentuk, tentunya perusahaan dapat menerima mereka," kata Sam.

Seluruh materi, sarana, dan prasarana keterampilan, lanjut Sam, juga mengacu pada perkembangan teknologi.

Dengan terus berkembangnya aplikasi teknologi ponsel dan komputer, misalnya, pelatihan pun disesuaikan ke arah itu.

Hilman, 30, salah satu peserta pelatihan, mengaku banyak mendapat pengalaman positif selama mengikuti pembinaan di panti sosial itu.

Menurutnya, setelah empat bulan berada di panti, ia kini merasakan sejumlah perubahan yang tidak didapatkannya selama di jalanan.

"Mudah-mudahan setelah selesai pelatihan kami dapat diterima dengan baik oleh masyarakat, terutama di lapangan kerja," harapnya.

Hilman mengatakan ia dan teman-temannya tak pernah ingin hidup di jalanan.

Namun, keberadaan mereka di dunia yang keras tersebut dilatarbelakangi kebutuhan.

Apalagi, mereka tidak punya keterampilan apa pun. (DA/J-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Vicky
Berita Lainnya