Pelatihan demi Masa Depan Cerah

Deni Aryanto
06/12/2016 05:30
Pelatihan demi Masa Depan Cerah
(MI/BARY FATHAHILAH)

PEMERINTAH Provinsi DKI Jakarta terus berupaya menangani masalah sosial, terutama anak jalanan dan remaja bermasalah sosial, di antaranya dengan memberikan sarana dan prasarana lewat program keterampilan kerja.

Apalagi, berdasarkan data Kementerian Sosial (Kemensos), jumlah anak jalanan terus meningkat.

Tahun ini, tercatat ada 4,1 juta anak yang hidup di jalanan. Jumlah tersebut naik 100% dari angka pada 2015.

Pengembangan keterampilan antara lain dilakukan bekerja sama dengan pihak asing, yakni Korea International Cooperation Agency (Koica) dan Asia Africa Development Relief Foundation (ADRF).

Program tersebut dilakukan Dinas Sosial DKI Jakarta di Panti Sosial Bina Remaja (PSBR) Taruna Jaya, Tebet, Jakarta Selatan.

Kepala Bidang Rehabilitasi Sosial pada Dinas Sosial DKI Chaidir mengatakan sasaran utama program keterampilan khusus ialah remaja bermasalah, seperti putus sekolah, telantar, anak jalanan, serta anak dari keluarga miskin di Ibu Kota.

Demi masa depan, mereka harus diberi perhatian dan bekal hidup.

"Remaja ini kami berikan kesempatan untuk mendapat pelatihan keterampilan di PSBR Taruna Jaya, salah satunya keterampilan (membuat) furnitur. Mereka kami latih agar punya keterampilan sehingga bisa hidup mandiri dan tidak menganggur," terang Chaidir.

Keterampilan membuat furnitur atau mebel baru pertama kali diterapkan kepada warga binaan sosial (WBS).

Mereka dilatih membuat barang-barang dari kayu, seperti lemari, meja, serta kursi laik pakai.

"Kelas berjalan setiap hari dengan masa binaan minimal satu tahun. Nanti ada juga program magang di dunia kerja. Seusai pembinaan, tentu ada penyaluran keterampilan," katanya.

Direktur ADRF Korea Kang Sang-yun menambahkan pihaknya mendukung program di PSBR Taruna Jaya sejak 2015.

Selain memberikan pelatihan membuat furnitur, Dinsos memberikan pelatihan keahlian komputer dan pengembangan diri.

Tenaga pengajar pelatihan merupakan instruktur berpengalaman dari 'Negeri Ginseng'.

"Kami berharap dengan adanya kelas furnitur anak-anak di PSBR bisa mencerahkan masa depan Indonesia dan dapat melangkah untuk masa depan yang lebih baik," ujar Yun.

Selain memberikan sarana dan prasarana keterampilan, Kedutaan Korea Selatan menyediakan perusahaan untuk menampung warga binaan yang telah rampung mengikuti pelatihan.

"Contohnya pabrik furnitur untuk tempat magang peserta. Kita juga sudah kerja sama dengan perusahaan kontraktor untuk menempatkan peserta keterampilan komputer," ucapnya.

Pelatihan lainnya yang diselenggarakan di PSBR taruna Jaya ialah servis otomotif, las, menjahit, salon, servis telepon seluler (ponsel), servis air conditioner (AC), tata boga, dan pelatihan bahasa Inggris.

Revolusi moral

Karena para peserta berlatih bersama instruktur yang kompeten di bidang mereka, pengetahuan yang mereka dapatkan menjadi maksimal.

Sementara itu, perusahaan yang siap menampung peserta pelatihan antara lain ADRF Dream Center, PT Excel International, PT Exelindo Candra Mulia, PT Mega Lestari Mobilindo, dan PT Rocomoro.

Dinas Pariwisata dan instansi pemerintah lainnya pun akan memanfaatkan keterampilan mereka.

"Setiap tahun ada sekitar 135 orang yang akan diberi pelatihan keterampilan. Peserta boleh memilih jenis keterampilan sesuai minat dan bakat masing-masing. Mereka akan kami latih selama dua semester dengan program magang dua bulan," terang Kepala PSBR Taruna Jaya, Saiman.

Selain itu, sambungnya, tujuan utama pembinaan yang dilakukan ialah revolusi moral anak jalanan. (J-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Vicky
Berita Lainnya