TPST Bantargebang Olah Air Sampah

MI
02/12/2016 08:24
TPST Bantargebang Olah Air Sampah
(Antara/Risky Andrianto)

DINAS Kebersihan DKI Jakarta akan mengolah air sampah atau leachet dengan memperbaiki sarana instalasi pengolah air sampah (IPAS) di Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang, Kota Bekasi. Saat TPST masih dikelola swasta, limbah tersebut kerap dikeluhkan warga sekitar lokasi TPST karena mencemari air tanah.

"Kita olah leachet sampai memenuhi baku mutu yang telah ditentukan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, sebelum air dialirkan ke badan air umum," kata Kepala Dinas Kebersihan DKI Isnawa Adji dalam keterangan tertulisnya, beberapa waktu lalu.

Selain itu, ujarnya, hal terpenting dalam pengelolaan sampah di Bantargebang yang saat ini menggunakan metode sanitary landfill ialah menutup landfill. Penutupan landfill menurut rencana menggunakan geomembran berkualitas pada lokasi seluas 10 hektare.

Adji menjelaskan tujuan penutupan landfill antara lain untuk menghidari berkembang biaknya berbagai vektor penyakit seperti tikus dan lalat. Selain itu, ia berfungsi untuk mengurangi bau, menambah kestabilan permukaan tumpukan sampah, meningkatkan estetika lingkungan, dan mengisolasi sampah.

Dengan penutupan landfill, tambahnya, gas metana yang dihasilkan akan makin sedikit yang lepas ke atmosfer. Gas metana dapat menyebabkan efek rumah kaca dan memperparah pemanasan global. Sebaliknya, dengan penutupan landfill atau covering geomembran, gas tersebut akan makin lebih banyak disalurkan ke sarana pengolahan energi listrik atau power plant TPST Bantargebang. "Diharapkan, produksi listrik TPST Bantargebang di waktu mendatang akan meningkat," kata Kepala Unit Pengelolaan Sampah Terpadu (UPST) Dinas Kebersihan Asep Kuswanto.

Ia mengatakan unit yang dipimpinannya berupaya memperbaiki proses pengelolaan sampah di TPST Bantargebang. "Pengelolaan secara swakelola harus lebih baik daripada saat dikelola swasta, secara teknis maupun lingkungan," tegasnya.

Dinas Kebersihan DKI menurut rencana juga menambah 45 unit alat berat untuk mengoptimalkan pengelolaan TPST Bantargebang. Penambahan alat berat ditargetkan dapat mengurai antrean dan memangkas waktu tinggal (dwelling time) truk pengangkut sampah saat membuang sampah di tempat pengolahan sampah terbesar di Indonesia tersebut.

Menurut Asep, alat berat tersebut digunakan untuk merapikan sampah di zona titik buang, perataan, dan pemadatan sampah.(Put/J-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya