Segel Puskesmas Dibuka, Warga Berobat Lagi

MI
01/12/2016 07:27
Segel Puskesmas Dibuka, Warga Berobat Lagi
(Ilustrasi/MI)

SEGEL yang dipasang warga di pagar dan pintu masuk Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Kelurahan Kemiri Muka, Beji, Depok, akhirnya dibuka, kemarin.

Segel itu dibuka setelah Wakil Wali Kota Depok Pradi Supriatna mendatangi puskesmas tersebut dan berdialog dengan warga serta kepala puskesmas.

"Alhamdulillah kisruh antara warga dan pihak puskesmas sudah selesai. Kedua belah pihak sudah kita sejukkan. Pelayanan kesehatan saat ini sudah normal kembali," kata Pradi ditemui seusai pertemuan.

Sebelumnya, pada Selasa (29/11) Puskesmas Kelurahan Kemiri Muka menolak meminjamkan ambulans kepada warga yang sakit dan butuh segera dibawa ke rumah sakit.

Warga yang emosi dengan penolakan tersebut secara spontan melakukan protes dengan menyegel pagar dan pintu masuk puskesmas.

"Kami menggembok pagar dan pintu masuk puskesmas karena kesal. Kami sudah bicara baik-baik menyampaikan kondisi warga yang butuh pertolongan. Tapi, petugas tidak merespons," kata Maryati, salah satu warga yang ikut melakukan protes pada Selasa lalu.

Kepada warga, petugas puskesmas beralasan ambulans akan digunakan untuk keperluan lain. Tetapi nyatanya, hingga siang hari, ambulans tetap terparkir di area puskesmas dan tidak digunakan untuk keperluan apa pun.

"Petugas berbohong. Penolakan ini bukan kali pertama terjadi. Pada 2015 bahkan ada warga meninggal karena terlambat dibawa ke rumah sakit," kata Syafei Saidi, warga lainnya.

Akibat penggembokan itu, aktivitas puskesmas, terutama pelayanan kepada warga, sempat terganggu. Warga yang membutuhkan layanan kesehatan terpaksa menunda keperluannya. Sebagian lainnya memilih berobat ke puskesmas lain yang lebih jauh.

Dalam pertemuan dengan warga, kata Pradi, Pemerintah Kota Depok menyampaikan permintaan maaf kepada warga atas kejadian tersebut.

"Kami minta maaf. Pemkot Depok akan berupaya melakukan perbaikan layanan kesehatan kepada masyarakat," tuturnya.

Sementara itu, Kepala Puskesmas Kelurahan Kemiri Muka, Tresna mengakui pihaknya tidak meminjamkan ambulans kepada warga.

Hal itu dilakukan karena pemakaian ambulans harus sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP), mengingat mobil ambulan merupakan tanggung jawabnya selaku kepala puskesmas.

"Bukannya kami menolak peminjaman ambulans. Kalau mau pakai, kami persilakan. Tapi, kami tidak ada sopir ambulans," kata Tresna. (Kisar Rajagukguk/J-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya