9 Anggota Jaringan IS Dompleng Demo 4 November Ditangkap

Damar Iradat
26/11/2016 15:21
9 Anggota Jaringan IS Dompleng Demo 4 November Ditangkap
(MI/RAMDANI)

SEMBILAN orang yang diduga terkait jaringan kelompok militan negara Islam (IS) ditangkap. Sembilan orang ini mencoba untuk menyusup, mendompleng, dan membuat teror pada aksi damai 4 November 2016.

Kepala Divisi Humas Mabes Polri Irjen Boy Rafli Amar mengatakan, jauh-jauh hari sebelum aksi damai 4 November, sembilan orang yang ditangkap ini sempat merencanakan aksi-aksi teror. Namun, polisi bertindak cepat dan mengamankan kesembilan orang tersebut.

"Mereka berniat membuat kegaduhan. Ada unsur pendompleng berkaitan teror," papar Boy di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Sabtu (26/11).

Salah satu rencana mereka, kata Boy, selain mendompleng aksi massa, mereka juga berniat mengambil senjata api dari petugas saat aksi berlangsung. Namun, hal itu tidak terlaksana, lantaran petugas tidak dibekali senjata api kala mengamankan jalannya aksi demo.

Adapun, sembilan orang yang ditangkap, yakni Solihun alias Abu Musaibah. Solihun ditengarai berperan secara aktif untuk mendukung IS, dia juga sebagai fasilitator para WNI yang ingin berangkat ke Suriah.

Kemudian, Alwandi alias Aseng yang berperan untuk mengikuti berbagai pelatihan melakukan teror dan berencana membuat teror di Indonesia. Reno Suharno, berperan membantu WNI yang ingin ke Suriah dan menjemput kembali WNI yang pulang dari Suriah.

Dimas Adi Saputra, disebut sebagai salah satu anggota tim, merancang pelatihan, dan berencana mengacaukan aksi 4 November. Lalu, ada Wahyu Widada yang berperan dalam proses pelatihan.

Ibnu Aji Maulana, disebut sempat mengikuti pelatihan bersama. Dia juga menyiapkan misi untuk membuat wilayah Indonesia sebagai daerah Daulah Islamiyah, atau IS.

Fuad Alias Abu Ibrahim, seorang anggota kelompok IS dan menyiapkan WNI yang akan berangkat ke Suriah. Kemudian Zubair, dia dituduh mengikuti kajian khilafah yang dipimpin oleh Fauzan Al-Anshar.

Terakhir Agus Setiawan. Agus berperan membantu mengurus pembuatan paspor, akta kelahiran, kartu keluarga, dan KTP palsu.

"Agus mengaku sudah memberangkatkan sekitar 26 orang ke Suriah. Beberapa nama ini sedang kita telusuri," pungkasnya. (MTVN/OL-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya