Plt Gubernur DKI Jakarta Minta Maaf Soal Tunggakan Listrik Sekolah

PELAKSANA Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Sumarsono melayangkan permintaan maaf ihwal aliran listrik yang mati di 26 sekolah di Jakarta lantaran menunggak tagihan. Sumarsono meminta jajarannya tidak mengulangi kejadian serupa.

"Sebagai Plt Gubernur, saya bertanggung jawab atas apa yang terjadi. Saya mohon maaf kepada orangtua dan para murid atas kejadian matinya lampu listrik kemarin," ujar Sumarsono saat menjadi inspektur upacara peringatan Hari Guru Nasional di Kantor Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Jumat (25/11).

Soni mengatakan kejadian seperti ini tidak semestinya terjadi di Ibu Kota. Sebab dana pendidikan rencananya akan ditambah untuk anggaran 2017. "Saya meminta maaf dan berkomitmen ke depannya tidak akan terulang lagi," ujar dia.

Dalam kesempatan tersebut, Soni sapaan akrab Sumarsono tegas akan mengoptimalkan dana APBD DKI Jakarta untuk pendidikan.

Menurutnya, optimalisasi anggaran pendidikan sejalan dengan nawacita Presiden Joko Widodo. Peningkatan anggaran di sektor ini pun telah diupayakan.

"Pendidikan menjadi hal penting untuk meningkatkan kualitas manusia sebagaimana ditegaskan dalam nawacita maka seluruh Indonesia baik APBN dan APBD di tingkat provinsi dan Kota harus meningkatkan kontribusinya atau alokasinya untuk dunia pendidikan," kata Soni.

Menurut Soni, peningkatan tersebut minimal 5% dari dana sebelumnya. Secara nasional, kata dia, 20% dana APBD wajib dikucurkan untuk sektor pendidikan.

Soni mengatakan DKI Jakarta punya kelebihan dana dari standar nasional untuk peningkatan anggaran pendidikan pada 2017. Ada 27% dari total APBD DKI Jakarta akan segera dicairkan untuk kemajuan pendidikan di ibu kota.

"Sebanyak 27%, artinya apa ini? Komitmen kita, dunia pendidikan dan kesehatan tidak boleh dikurangi. Dihitung dari situ berarti angkanya sekitar 17-18 Trilliun," paparnya.

Jumlah tersebut, lanjut Soni, sudah menunjukan perhatian besar dari pemerintah DKI. Ia berharap peningkatan aganggaran tersebut sejalan dengan peningkatan kualitas pendidikan di DKI Jakarta.

"Saya menggarisbawahi ini, ketika saya masuk menjadi tugas yang penting. Mudah-mudahan di lapangan tidak terjadi berbagai penyimpangan atas anggaran yang besar ini," kata dia. (MTVN/OL-3)