100 Intelijen Dikerahkan untuk Berantas Pungli di Jakarta

Yanurisa Ananta
24/11/2016 19:27
100 Intelijen Dikerahkan untuk Berantas Pungli di Jakarta
(Ilustrasi)

SEBANYAK 100 intelijen yang tergabung dalam Tim Sapu Bersih (Saber) Pungutan Liar (Pungli) akan disebar di sejumlah titik di Jakarta. Intelijen tersebut akan ditempatkan di belasan lokasi pelayanan publik untuk melacak praktik pungutan liar.

"Sebanyak 100 orang intelijen akan kita taruh di titik-titik pelayanan publik. Tidak perlu kita umumkan siapa orangnya atau pakaiannya akan seperti apa," kata Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Sumarsono dalam acara apel Sapu Bersih Pungutan Liar di Silang Monas Sisi Selatan, Kamis (24/11).

Ke-100 orang intelijen itu nantinya bisa saja melakukan penyamaran sebagai penjual rokok, pengguna layanan, atau sebagai tukang parkir.

Sumarsono menambahkan, saat ini, teknik kerja terkait hal itu masih dalam proses perumusan. Sebanyak kurang dari 20 tim pokok akan dibentuk untuk menyapu bersih pungli di Jakarta.

Selain melibatkan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkominda), polisi, TNI, inspektorat, dan kejaksaan juga akan terlibat dalam Saber Pungli ini.

Tidak ada anggaran khusus untuk Saber Pungli ini. Sumarsono menilai, Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) hanya perlu mengoptimalisasi perannya saja. Pasalnya, Saber Pungli dinilai mendesak karena sudah diinstruksikan pemerintah pusat.

"Tidak ada anggaran khusus, dari biaya yang ada saja karena sebenarnya tidak perlu biaya. Hanya optimalisasi saja. Honornya juga tidak usah ada karena tugas ini mendesak," tambah Sumarsono.

Namun, tahun depan, anggaran program Saber Pungli ini akan dibuat.

Pelaksana tugas Inspektur Jenderal Kementerian Dalam Negeri Sri Wahyuni mendesak Inspektorat DKI Jakarta untuk berkoordinasi dengan sembilan instansi yang tergabung dalam tim Saber Pungli bentukan pemerintah pusat.

Sembilan instansi tersebut, meliputi Kepolisian, Kejaksaan, Kementerian Hukum dan HAM, Kemenko Polhukam, Kementerian Dalam Negeri, Ombudsman, PPATK, BIN dan POM TNI.

"Saya minta kepada Inspektorat DKI Jakarta untuk bisa bekerja sama dengan tim yang baru saja dibentuk," katanya pada kesempatan yang sama.

Sri menjabarkan, tim Saber Pungli akan fokus pada tujuh area yang paling tinggi berisiko rawan praktik pungli. Tujuh area itu meliputi bidang perizinan, hibah dan bantuan sosial, kepegawaian, pendidikan, dana desa, pelayanan publik, serta pengadaan barang dan jasa. (OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya