Pemprov DKI Minta Dispensasi PLN

MI
24/11/2016 08:31
Pemprov DKI Minta Dispensasi PLN
(ANTARA/M Agung Rajasa)

PEMERINTAH Provinsi DKI Jakarta berencana melakukan nota kesepahaman atau memorandum of understanding (MoU) dengan PLN dalam waktu dekat. Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Sumarsono mengatakan kesepahaman itu penting agar PLN tidak memutus aliran listrik pada bangunan milik Pemprov DKI saat terjadi penunggakan pembayaran tagihan listrik.

"Kita akan melakukan MoU dengan PLN supaya mereka tidak lagi memutus aliran listrik. Namanya pemprov itu menunggak bukan nggak ada uangnya. Ini masalah administrasi saja," ujarnya di Balai Kota, kemarin (Rabu, 23/11).

Langkah itu diambil setelah aliran listrik delapan sekolah menengah atas (SMA) di wilayah Jakarta Timur sempat diputus PLN karena menunggak pembayaran listrik sejak Januari 2016.

Sumarsono menyayangkan pemutusan aliran listrik yang dilakukan PLN tanpa pemberitahuan terlebih dahulu ke tingkat provinsi, dalam hal ini kepala daerah.

"Kalau kirim suratnya ke sekolah, ya nggak ngerti kan. Itu jauh tingkatannya di bawah gubernur. Sulit untuk mengetahuinya. Lalu jangan main tancap matikan listrik. Jika terjadi di kelurahan, pelayanan publik bisa terganggu," tuturnya.

Soni menekankan penyelidikan akan dilakukan tidak hanya dengan memanggil Suku Dinas Pendidikan Jakarta Timur, tetapi juga meneliti sistem e-budgeting sebab indikasi kesalahan juga bisa terjadi pada sistem.

Sudah menyala
Aliran listrik di delapan sekolah yang sempat diputus PLN kini kembali dihidupkan. "Petugas PLN datang kurang lebih 24 jam setelah listrik padam," kata Kepala SMKN 10 Trisnawati.

Ia menjelaskan, saat listrik padam, tidak ada gangguan dalam kegiatan belajar mengajar. Hanya saja, aliran air yang ikut terhenti membuat guru dan siswa untuk sementara harus menumpang di beberapa rumah warga di sekitar sekolah.

Kepala SMA Negeri 48 Acah Riyanto mengatakan aliran listrik di sekolah yang dipimpinnya sempat padam lantaran sejak Juli lalu belum membayar tagihan hingga mencapai Rp118 juta. Ia bersyukur kini listrik telah menyala kembali.

Ia menekankan kebutuhan listrik sangat penting untuk kegiatan belajar mengajar siswa di kelas. Apalagi, seluruh siswa kini sedang mempersiapkan penilaian akhir di semester ganjil. Ia berharap kasus pemadaman listrik tidak terjadi lagi di kemudian hari dan seterusnya.(Put/Ssr/Beo/J-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Panji Arimurti
Berita Lainnya