Rizieq Sebut Unjuk Rasa 2 Desember Konstitusional, bukan Makar

Arga Sumantri
23/11/2016 18:34
Rizieq Sebut Unjuk Rasa 2 Desember Konstitusional, bukan Makar
(ANTARA/Puspa Perwitasari)

IMAM Besar Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab membantah ada agenda inkonstitusional dalam aksi unjuk rasa 2 Desember 2016. Rizieq mengatakan, aksi unjuk rasa nanti murni soal tuntutan hukum atas Gubernur DKI Jakarta nonaktif Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.

"Itu (unjuk rasa 2 Desember) konstitusional, bukan makar," tegas Rizieq sembari berlalu seusai diperiksa di Bareskrim, Gedung Kementerian Kelautan dan Perkanan (KKP), Rabu (23/11).

Rizieq meminta seluruh pihak menghargai rencana tersebut. Dia pun berharap tidak ada pihak yang coba melarang digelarnya unjuk rasa.

"Kami imbau seluruh pihak menghargai konstitusi," ucapnya.

Dia meyakinkan, tujuan aksi unjuk rasa hanya soal penegakan hukum Ahok. Tujuan aksi itu, kata dia, juga cuma satu, yakni meminta Ahok dipenjara. Sebab, Ahok yang sudah ditetapkan sebagai tersangka itu telah dinilai menistai agama.

Sebelumnya, Kapolri Jenderal Tito Karnavian mencium ada agenda inkonstitusional dalam unjuk rasa 25 November dan 2 Desember mendatang. Tito juga menyebut ada potensi tindakan makar dalam aksi itu.

Tito menambahkan, Polri bersama TNI siap mengambil tindakan jika memang benar ada upaya makar dalam aksi unjuk rasa nanti. Tito mengingatkan, pelaku aksi makar bakal diberikan sanksi sebagaimana diatur dalam Pasal 104, 105, 106, dan 107 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana.

"Kalau itu bermaksud menjatuhkan atau menggulingkan pemerintah, itu termasuk pasal makar. Oleh karena itu, bila ada upaya-upaya seperti itu, kita akan melakukan pencegahan dengan memperkuat Gedung DPR-MPR sekaligus juga membuat rencana-rencana. Bila terjadi, kita akan ambil tindakan," kata Tito, Senin (21/11). (MTVN/OL-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya