Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
SIAPA akan menyangka bahwa di Ibu Kota ada sekolah yang kondisinya memprihatinkan. Biasanya pemandangan itu adanya nun jauh di pelosok. Namun, ialah SDN Kebon Jeruk 06, Jakarta Barat, bangunan sekolah yang telah berdiri selama 41 tahun itu. Kondisi fisiknya memprihatinkan terpampang begitu nyata.
Di salah satu ruang kelas di sana, pengap terasa. Dua kipas angin kecil tak mampu menyejukkan udara. Lantaran lokasinya berada di pojok sekolah, lampu di dalam ruang kelas itu harus dinyalakan meski saat siang hari.
Tak ada plafon di langit-langit ruang kelas ini. Kayu-kayu penyangganya terlihat begitu jelas. Kondisi serupa juga terlihat di lorong di luar kelas. Empat tahun sudah ruangan itu tak berplafon, seperti ruang-ruang kelas lainnya.
Ketika malam tiba, area loteng yang terbuka itu kerap dijadikan sarang puluhan kelelawar. Membersihkan dan mengepel sisa-sisa kotoran kelelawar menjadi pekerjaan rutin petugas kebersihan di sekolah setiap pagi.
Kondisi ruang kelas bagi siswa kelas 4 ini merupakan yang terparah di sana. SD ini memiliki 14 ruang kelas untuk menampung 496 siswa. Awalnya, ruang kelas tersebut sempat tak dipakai. Namun, lantaran begitu dibutuhkan, akhirnya digunakan.
Kepala SDN Kebon Jeruk 06, Nurhayati mengakui ruang kelas tersebut tidak layak digunakan. Namun, banyaknya jumlah siswa membuat mereka kekurangan ruang kelas.
"Mau enggak mau kita gunakan karena untuk mengatur kelas paralel pun sulit. Kelas 4 sampai 6 tidak mungkin dibuat paralel," ujar Nurhayati saat dijumpai, kemarin (Senin, 21/11).
Tak hanya itu, sejumlah dinding di SD itu retak. Kusen-kusen jendelanya keropos dan area teras hanya ditopang tiang-tiang penyangga yang terbuat dari kayu. SD itu telah berdiri sejak 1975 dan terakhir kali direnovasi pada 1995 silam.
"Rata-rata kelas, plafonnya sudah enggak bagus, tukang pun enggak berani naik dandanin itu. Takut ambruk," keluhnya.
Pemprov DKI Jakarta, ungkap Nurhayati, akan merehabilitasi bangunan fisik SDN 06 itu pada 2017. Namun, ia sendiri tak tahu pasti apakah rencana tersebut akan terealisasi sesuai dengan rencana atau tidak.
Jika bisa, ia berharap, sekolah tidak direnovasi, tapi dibangun ulang. Kondisinya begitu mengkhawatirkan. Jika harus dibangun ulang, ia menyebut anak-anak didiknya untuk sementara waktu akan dialihkan ke SDN Kebon Jeruk 04 yang berlokasi tak jauh dari area tersebut.
Salah satu wali murid, Fia Susanti, 50, mengungkapkan dirinya selalu waswas akan kondisi fisik bangunan sekolah cucunya tersebut. "Saya ngeri roboh, nimpa anak-anak. Itu bangunannya udah jelek banget, retak sama keropos di mana-mana. Anak-anak mana tahu bahaya," papar Fia.(J-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved