Yuk Curhat ke Ahok di Balai Rakyat

Yanurisa Ananta
15/11/2016 10:06
Yuk Curhat ke Ahok di Balai Rakyat
(MI/Panca Syurkani)

SEJAK Gubernur DKI Jakarta nonaktif Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok memasuki masa cuti untuk kampanye Pilkada 2017, tidak ada lagi pemandangan antrean warga yang datang ke Balai Kota untuk mengadu atau sekadar berfoto di pagi hari. Pendopo Balai Kota lengang, hanya beberapa orang yang melakukan pengaduan melalui pelaksana tugas (plt) Gubernur Sumarsono.

Kini warga Jakarta yang ingin curhat atau sekadar berfoto dengan Ahok bisa menemuinya di Balai Rakyat. Ahok menerima warga di sana bersama Djarot selama dua jam. Balai Rakyat yang beralamat di Jl Lembang No 27, Jakarta Pusat, itu buka sejak pukul 08.00-10.00 WIB dari Senin-Jumat.

Dari pantauan Media Indonesia, kemarin (Senin, 13/11), terlihat puluhan warga sudah berkumpul sejak pukul 07.40. Sebelum menerima mereka, Ahok menyempatkan diri berswafoto dengan warga.

Lalu, dengan dimoderatori salah satu pendukungnya, Ahok yang mengenakan kemeja kotak-kotak itu berbincang di atas panggung dengan warga, laiknya acara talk show.

Dyah Renatih, 52, istri dari mantan atlet tim nasional Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) ialah salah satu warga yang mengadu. Ia mengeluhkan nasib suaminya yang kini menjadi guru honorer di SD Negeri Kelapa Dua Wetan 03 Pagi, Jakarta Barat.

"Suami saya guru honorer sudah 11 tahun mengabdi. Kami sudah menghadap ke Pak Ahok, Djarot, dan Jokowi juga, tapi belum ada realisasi untuk menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS)," katanya, kemarin.

Dyah kemudian menunjukkan beberapa medali yang berhasil diperoleh suaminya selama menjadi atlet. Untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, Dyah akan menjual medali-medali tersebut. Sebab dengan gaji Rp1 juta per bulan, tidak cukup memenuhi kebutuhan keluarganya. Ahok yang menerima pengaduan tersebut langsung meminta stafnya agar menghubungi dinas terkait.

Pembentukan Balai Rakyat, ungkap Ahok, bukan strategi menghindari warga yang menolak kehadirannya saat blusukan ke kampung-kampung. Ia tetap blusukan. Selain itu, Balai Rakyat dibentuk karena sejumlah warga merasa tidak puas mengadu lewat layanan SMS.

"Ada yang tidak puas pengaduan dengan SMS. Mereka bilang 'kalau tunggu bapak sampai Februari kelamaan, Pak. Minimal kan bisa kerjain apa dulu'," ujar Ahok. Laporan warga akan ditampung Tim Ahok-Djarot.

Namun demikian, plt Gubernur DKI Jakarta Sumarsono mengingatkan Ahok bahwa ia tidak bisa melempar keluhan warga ke Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD). Sumarsono meminta kepala SKPD tidak merespons permintaan tersebut selama masa kampanye.

"Saya mengingatkan kepada kepala SKPD untuk tidak merespons paslon yang mengadu. Satu-satunya ya ke plt karena saya sudah ditugaskan pemerintah," imbuh Sumarsono. (J-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Panji Arimurti
Berita Lainnya