Jurus Selamatkan Taman dari Unjuk Rasa

Yanurisa Ananta, Deni Aryanto
07/11/2016 10:03
Jurus Selamatkan Taman dari Unjuk Rasa
(MI/Adam Dwi)

TANAMAN di sekitar Monumen Nasional (Monas) berulang kali porak poranda akibat unjuk rasa. Rusaknya tanaman selain membuat salah satu lokasi wisata primadona Ibu Kota itu tidak cantik lagi, juga memaksa Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengeluarkan biaya ratusan juta rupiah untuk memperbaiki tanam plus mengganti tanaman yang hancur.

Unjuk rasa atau demonstrasi besar-besaran pada Jumat (4/11) juga membuat kerusakan tak terelakan. Selain pada tanaman di taman pojok Monas yang menghadap Istana Negara, kerusakan juga terjadi di sejumlah lokasi lainnya.

Berdasarkan data yang dihimpun Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta, tercatat 11.848 tanaman dalam pot hancur, mulai dari sekitar Masjid Istiqlal hingga Istana Negara.

Juga pada taman median Jalan Medan Merdeka Barat, taman segi tiga di Jalan Medan Merdeka Barat, dan Jalan Medan Merdeka Utara.

Kerusakan terparah terjadi di Jalan Medan Merdeka Utara, tepatnya di depan Gedung Mahkamah Agung. Di lokasi itu tanaman yang rusak meliputi 340 pot kembang sepatu, 1.500 bakung air mancur, 400 tanaman walisongo farigata, dan 300 pot tanaman pillodendron sellum.

"Total kerugian mencapai Rp155 juta. Memang enggak begitu besar, karena jenis tanaman yang ditata itu tergolong murah. Tapi, PHL (petugas harian lepas) sudah merawatnya berbulan-bulan, dan hanya dalam waktu sehari semuanya rusak," keluh Kepala Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Djafar Muchlisin.

Selain harus menata kembali taman, instansi itu juga harus mengganti perlengkapan taman yang bernasib serupa dengan tanaman, antara lain lampu dan pagar taman. Sebagian perlengkapan taman itu rusak hingga tercabut. "Itu jumlahnya sedang didata," ujarnya.

Berulangnya kerusakan taman ternyata membuat Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Sumarsono geregetan. Oleh karena itu, ia mengusulkan agar jenis tanaman hias yang berada di lokasi yang kerap digunakan untuk unjuk rasa diganti menggunakan tanaman kaktus.

"Taman di pojok Monas yang menghadap Istana Negara rusak. Makanya jangan tanam (jenis) tanaman halus lagi, harus dikasih tanaman berduri, seperti kaktus. Dipegang sedikit (pemegangnya) langsung lari," kata Sumarsono di sela kunjungan ke Rumah Susun Marunda, Jakarta Utara, kemarin.

Menurutnya, jenis tanaman halus membuat para demonstrans merasa nyaman, tetapi sebaliknya tanaman justru rusak. Selain merusak tanaman, pengunjuk rasa juga menjebol enam pintu Monas.

Namun kini pintu yang terbuat dari besi tersebut telah diperbaiki dan dicat ulang. "Kerusakan itu terjadi akibat (penggunjuk rasa) melanggar celah waktu jam 18.00 WIB," ujarnya. (J-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Panji Arimurti
Berita Lainnya