Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Kumpulan Berita DPR RI
TENDA nasi uduk di seberang Halte Trans-Jakarta Layur, Jalan Pemuda Raya, Jakarta Timur, itu kini penuh pembeli. Mulai berjualan sekitar pukul 17.00 WIB, hanya dalam waktu 3 jam, Abdul Rauf, 70, sudah bisa berkemas pulang.
"Alhamdulillah, akhir-akhir ini memang cepat habis jualan saya. Padahal, dulu sudah pukul 22.00 saja makanan masih banyak," tutur Abdul kepada Media Indonesia, Selasa (1/11). Kakek dengan punggung yang telah bungkuk itu pun menunjukkan dua termos nasi yang telah kosong. Berkat itu ia bisa membawa pulang Rp600 ribu.
Senyum yang kini menghiasi wajah Abdul ialah buah unggahan Hafizah Sari di Facebook pada 20 Oktober 2016. Ia menceritakan dagangan Abdul yang masih penuh meski sudah larut.
Unggahan yang dilengkapi foto Abdul menunggui jualan hingga tertidur membungkuk di meja itu menjadi viral, mendapat reaksi lebih dari 200 ribu orang, dan dibagikan lebih dari 80 ribu kali. Tenda Abdul pun menjadi tempat kopi darat para netizen meski ia mengaku tidak terlalu mengerti dengan yang terjadi di dunia maya.
Kini, pelanggan Abdul bukan hanya netizen. "Saya enggak tahu soal viral di media sosial. Saya memang kalau pulang lewat sini, tapi ini baru mampir karena lihat orang ramai," aku Fitri Alansyah yang malam itu mendapat porsi terakhir Abdul.
Viral yang mampu mengangkat daya kaum papa, khususnya para jompo pejuang seperti itu, memang makin banyak terlihat. Di Jakarta, misalnya, ada pula viral tentang Abdurahman, kakek penderita kanker yang masih gigih berjualan koran di SPBU Kota Kasablanka.
Di Kabupaten Malang, Jawa Tengah, ada Mbah Markamah, 90, yang rutin mendapat bantuan uang dan sembako dari penggalangan dana netizen. Bantuan itu sedikit meringankan beban Markamah yang hidup sebatang kara dengan berjualan kecil-kecilan di ruang depan rumah mungilnya.
Tidak sekadar menjadi lahan simpati, kisah hidup para jompo itu menginspirasi dan mengingatkan akan rasa syukur. Tidak mengherankan kian banyak orang dan komunitas lain tergerak berbagi unggahan sosial serupa. Mereka pun menujukkan penggunaan media sosial yang lebih positif ketimbang saling hujat SARA.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved