Pelaku Penyerangan Polisi Mengaku Adik Kandung Seorang Polisi

SA, penyerang Kapolsek Tangerang Kota Kompol Effendi dan dua polisi lainnya, mengaku sebagai adik kandung seorang polisi. Pemuda 22 tahun itu kini dirawat di RS Kramat Jati, Jakarta Timur.

"Iya saya adik kandung (anggota polisi)," kata SA, Kamis (20/10).

SA mengaku, mengambil peluru kepunyaan sang kakak. "Dia enggak tahu," ucapnya.

Dia melancarkan serangan itu untuk merebut senjata.

"Iya saya ambil, dia nggak tahu tapi. Biar saya dapat senjata," jelasnya.

SA diduga pelaku tunggal kasus penyerangan polisi di Tangerang .

"Sementara ini sendiri. Belum ada indikasi pihak lain membantu," kata Kadiv Humas Polri Irjen Boy Rafli Amar di Mabes Polri, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

SA beraksi di kawasan pendidikan Yupentek, Cikokol, Tangerang Kota, pagi tadi. SA menyerang Effendi dan anak buahnya dengan golok. Dia pun melempar benda diduga bom ke dalam pos pengamanan.

Effendi terluka parah akibat luka tusuk di bagian dada. Iptu Bambang Haryadi terluka di dada dan punggung kiri. Sedangkan Bripka Sukardi, anggota Sat Lantas, menderita luka di punggung dan lengan. Ketiganya telah dirujuk ke rumah sakit.

Sejumlah barang bukti diamankan yakni 1 buah pisau, satu buah badik, satu buah sarung badik, 2 buah benda diduga bom pipa, satu tas hitam, satu sorban putih, dan satu stiker diduga berlambang ISIS. (MTVN/OL-3)