Warga yang Tinggal di Tepi Kali Krukut Minta Surat Peringatan

AMET, 35, salah satu warga yang menempati rumah bedeng di bibir anak Kali Krukut di Jalan Pulo Raya, Kelurahan Petogogan mengharapkan adanya Surat Peringatan (SP) dari Pemerintah Kota Jakarta Selatan.

Pasalnya, bapak satu putra ini hanya seorang penjaga di sebidang tanah yang berlokasi di dekat rumah pompa petogogan dekat SMK Tarakanita.

Ia sadar bahwa rumah bedeng dan beberapa bangunan lainnya yang dimiliki atasannya melanggar Garis Sempadan Kali karena sangat berdekatan dengan bibir kali.

"Saya sih cuma jaga. Jadi saya harap ada surat yang resmi biar bisa saya kasih ke atasan saya. Ini lho ada surat bos, kami disuruh pindah," kata Amet saat ditemui di kediamannya, Rabu (12/10).

Ia pun cukup khawatir bila rumah bedengnya ditertibkan mendadak tanpa pemberitahuan. Sebab, sebagai penjaga, ia tidak memiliki rumah tinggal permanen.

"Jangan tahu-tahu ditetibkan dong. Saya bener-bener ini minta suratnya. Jadi jelas nanti saya mau pindah kemana dan kapan dari atasan saya," ujarnya.

Rumah bedeng tempat Amet tinggal letaknya hanya berjarak dua meter dari bangunan rumah yang ditertibkan Pemkot Jaksel.

Mendengar keinginan Amet, Wali Kota Tri Kurniadi yang meninjau lokasi penertiban hari itu pun menginstruksikan kepada Satpol PP dan Badan Penataan Kota dan Lingkungan Hidup untuk segera menerbitkan SP setelah pengukuran dan penarikan trase dari Dinas Penataan Kota selesai.

"Soalnya kami juga nunggu trase dari Dinas Penataan Kota. Kalau sudah pasti nanti ada SP 1 sampai 3 kok," terangnya. (OL-3)