Tiga Tahun terakhir, Sampah di Pintu Air Manggarai Berkurang 70%

Wanda Indana
11/10/2016 09:35
Tiga Tahun terakhir, Sampah di Pintu Air Manggarai Berkurang 70%
(ANTARA/Vitalis Yogi Trisna)

VOLUME sampah yang tertahan di pintu air Manggarai sudah berkurang 70% dibanding tiga tahun terakhir. Kini, petugas mengangkat 24 meter kubik sampah per hari dari pintu air Manggarai.

"Berkurang 70%. Sekarang setiap hari ada 15 sampai 24 kubik meter sampah yang kita angkat," kata Pemantau Kebersihan Unit Pelaksana Kebersihan (UPK) Badan Air, Sudin Kebersihan Jakarta Pusat, Jerry, Senin (10/10).

Untuk mengangkat sampah, Jerry mengungkapkan satu unit eskavator dioperasikan selama 24 jam. Sebanyak delapan petugas yang terbagi dua shift, bergiliran memantau kebersihan aliran Banjir Kanal Barat (BKB).

Sampah diangkut menggunakan dua unit mobil jenis tipe truck yang memiliki daya angkut sampah 9 meter kubik dan jenis arm roll berdaya angkut 5 meter kubik.

Usai diangkat, sampah dibuang ke Tempat Pembuangan Sampah (TPS) di Jalan Perintis Kemerdekaan, Kelapa Gading, Jakarta Utara.

"Dari Perintis baru dibuang ke TPA Bantar Gebang," jelas dia.

Jerry mengungkapkan, sekitar tiga tahun lalu, pengelolaan sampah di pintu air Manggarai belum optimal. Pengelolaan sampah masih di bawah tanggung jawab Dinas Pekerjaan Umum (PU).

Pada 2013, era Gubernur Joko Widodo, pengelolaan sampah di pintu air Manggarai diserahkan kepada UPK Badan Air, Dinas Kebersihan.

Sejak saat itu, pengelolaan sampah semakin optimal. Puluhan ton sampah dari pintu air Manggarai menuju pusat kota semakin berkurang.

Di masa Gubernur Basuki `Ahok` Tjahaja Purnama, pengelolaan sampah di pintu air Manggarai semakin ditingkatkan. Dua kamera CCTV dipasang untuk mengawasi kinerja petugas.

"Pak Ahok bisa langsung memantau dari meja kerjanya di Balai Kota. Kalau satu dua hari sampah tidak diangkat, beliau langsung beri perintah" ungkap Jerry.

Pantauan di lapangan, kondisi pintu air masih dipenuhi sampah meskipun dalam jumlah yang sedikit. Petugas memasang pelampung untuk menyaring sampah menuju ke pusat kota. Kebanyakan sampah berbahan plastik dan styrofoam.

Pintu Air Manggarai berada di Kecamatan Menteng, Jakarta Pusat, sebagai pengatur aliran air dari Depok dan Bogor yang akan memasuki Kanal Banjir Barat (KBB). Pintu air ini mengalirkan air ke bagian hulu Jakarta.

Ahok pada 2014 meningkatkan kapasitas daya tampung debit air di pintu air Manggarai dari tiga menjadi empat pintu. Kapasitas pintu air bertambah dari 330 meter kubik per detik menjadi 500 meter kubik per detik. Penambahan kapasitas untuk antisipasi ancaman banjir di Jakarta Pusat. (MTVN/OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya