Dapat Rusun Enak, Buat Apa Susah-susah Ngontrak?

Whisnu Mardiansyah
30/9/2016 08:22
Dapat Rusun Enak, Buat Apa Susah-susah Ngontrak?
(Antara/M Agung Rajasa)

WARGA Bukit Duri yang sudah direlokasi ke Rusun Rawa Bebek, Jakarta Timur, mengajak tetangga mereka yang menolak direlokasi untuk tinggal di rusun. Warga Bukit Duri yang sudah menempati rusun tersebut mengaku prihatin dengan tetangga mereka yang kini justru harus mengontrak.

Maryati, salah satu warga relokasi Bukit Duri yang kini menempati Blok Cenderawasih Lantai I Rusun Rawa Bebek, mengaku sudah mulai beradaptasi tinggal di Rawabebek. Saat ditawari oleh Lurah pindah ke Rusun Rawabebek, dengan mantap ia rela pindah.

"Sebelum SP II saya sudah pindah. Saya enggak ikut-ikutan yang gugat-gugat. Wong, saya juga enggak punya sertifikat apa-apa," kata Maryati di Rusun Rawabebek, Pulogebang, Jakarta Timur, Kamis (29/9).

Maryati pun prihatin dengan tetangga-tetangganya dulu yang tidak mengambil rusun. Mereka justru memilih mengontrak ketimbang mengambil rusun yang sudah menjadi hak mereka.

"Dapat rusun enak, ngapain susah-susah ngontrak? Saya kemarin lihat di TV pada demo waktu penggusuran. Katanya mau ngontrak di tempat Romo," keluh Maryati.

Ia pun meminta kepada tetangga lainnya lainnya untuk mengambil rusun saja. Saat ini, masih tersisa 70 unit rusun yang masih belum diambil oleh warga relokasi Bukit Duri.

Pemprov DKI merelokasi warga yang tinggal di 400 bidang bangunan di Bukit Duri. Tepatnya di RW 09, 10, 11, dan 12. Kawasan tersebut terkena dampak pembangunan proyek normalisasi Kali Ciliwung.

Dari data terakhir sudah 313 bidang bangunan yang dibongkar dan penghuninya bersedia pindah ke rusun Rawa Bebek, Jakarta Timur.

Pemerintah menyediakan 400 unit Rumah Susun Rawa Bebek untuk warga yang kena penertiban. Sebanyak 313 unit sudah diambil kuncinya. Masih ada 70 unit Rusun Rawa Bebek belum diambil warga yang kena penertiban. (MTVN/OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya