Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Kumpulan Berita DPR RI
SEBANYAK 20 ribu buruh yang tergabung dalam Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) melakukan aksi unjuk rasa hari ini, Kamis (29/9). Polisi menyiapkan 8.350 personel guna mengawal aksi unjuk rasa buruh itu.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Awi Setiyono menyatakan anggota polisi bakal disebar di sejumlah objek vital Ibu Kota.
"Akan kami sebar di beberapa titik seperti di Istana Negara, MK, MA, KPK, Istana Wapres, Balai Kota DKI, Kemenakertrans, patung kuda-silang monas, dan Bundaran HI," kata Awi saat dikonfirmasi, Kamis (29/9).
Awi menyatakan, massa buruh akan memulai aksinya sejak pukul 09.00 WIB. Dia memprediksi sekitar 8.110 buruh yang bakal turun ke jalan.
Selain pengamanan, polisi juga menyiapkan rekayasa arus lalu lintas untuk mengantisipasi kepadatan kendaraan akibat demo tersebut. Rekayasa lalu lintas bersifat situasional. Polisi juga akan mengawal masa buruh mulai dari setiap titik keberangkatan.
"Nanti juga akan ada personel kepolisian di sepanjang tol yang akan dilalui para buruh," tambah Awi.
Buruh yang tergabung dalam KSPI di 20 provinsi dan 150 kabupaten/kota bakal menggelar unjuk rasa pada Kamis (29/9). Mereka menuntut pemerintah mencabut Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 78 terkait Pengupahan dan menolak Undang-undang Tax Amnesty atau pengampunan pajak.
Tuntutan lainnya massa buruh yakni menolak PP Nomor 78 karena bertentangan dengan Undang-undang Nomor 13 Tahun 2013 tentang Ketenagakerjaan.
"Penetapan upah minimum itu berdasarkan kebutuhan hidup rakyat, bukan soal yang diusung PP 78 berdasarkan pekerjaan tambah upah nasional tambah pertumbuhan ekonomi," ungkap Sekretaris Jenderal KSPI M. Rusdi.
Buruh, lanjut Rusdi, juga menolak upah murah di seluruh Indonesia. Seperti Jawa Barat, masih ada buruh dibayar dengan upah minimum padat karya yang angkanya justru di bawah upah minimum regional.
"Selanjutnya, kami minta peningkatan upah minimum secara nasional Rp450 ribu atau sekitar 20 persen dari upah Jabodetabek. Ini dalam rangka untuk meningkatkan daya beli. Karena kami lihat krisis hari ini sederhana, penyebabnya adalah daya beli yang menurun sehingga produk dari industri tidak terserap oleh masyarakat, tidak bisa dibeli oleh masyarakat. Kaki lima juga tidak bisa diserap masyarakat. Solusi dari krisis ini justru menaikkan upah sebagai sarana redistribusi profit dari pengusaha kepada buruh," beber Rusdi. (MTVN/OL-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved