Lawan tapi Berkawan

Yanurisa Ananta
25/9/2016 05:40
Lawan tapi Berkawan
(DOK ANIES BASWEDAN)

DINGINNYA ruang tunggu tempat pemeriksaan kesehatan para bakal calon Gubernur dan bakal calon Wakil Gubernur DKI Jakarta, kemarin, dibuat hangat oleh kehadiran para kandidat yang akan bersaing pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2017.

Derai tawa tak putus-putus terdengar di ruang tes kesehatan Rumah Sakit TNI-AL Dr Mintohardjo, Jakarta Pusat, kemarin. Bukannya tegang bertemu rival, para bakal calon Gubernur dan bakal calon Wakil Gubernur DKI Jakarta malah saling mengeluarkan guyonan.

"Kenapa mesti jadi lawan? Itu teman semua, kok. Kamu kira tanding bola?" celetuk Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, salah satu kandidat petahana dalam kontestasi DKI-1 kali ini, kepada wartawan.

Mereka bersenda gurau di ruang tunggu pemeriksaan sebelum tes kesehatan, yang meliputi pemeriksaan penyakit dalam, jantung, paru-paru, urologi, ortopedis, mata, gigi, dan radiologi, dijalani.

Para bakal calon, Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat, Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni, dan Anies Baswedan-Sandiaga Salahuddin Uno, malah menyempatkan diri untuk berswafoto (selfie). "Kita malah selfie. Pak Anies tweet, Pak Sandiaga juga tweet. Bikin video biar ditayangkan di media sosial," kata Ahok.

Dalam foto yang langsung disebar ke media sosial itu, terlihat Anies yang menginisiasi swafoto tersebut dan yang lain langsung mengerubunginya. "Seru banget. Kita kompak, kita happy-happy. Tadi selfie juga berenam. Kayaknya sama-sama pada suka selfie, deh. Ha ha ha...," ujar Agus Yudhoyono seusai menjalani tes kesehatan.

Tak mau berhenti di situ, Sandiaga pun langsung mengeluarkan telepon selulernya. Ia langsung membuat video berdurasi pendek guna mengabadikan para calon kepala daerah itu bersama dokter-dokter yang akan memeriksa mereka. "Ini adalah grup kesehatan," kata Sandiaga memulai rekamannya. Derai tawa pun langsung menguar. "Ini grup Gubernur dan Wakil Gubernur DKI," teriak Ahok. "Siap-siap nanti ada grup WA-nya. Ha ha ha...," celetuk Sylviana.

Para kandidat seakan lupa akan waktu. Candaan mereka baru terhenti saat dokter mengingatkan bahwa mereka harus menjalani tahapan pemeriksaan kesehatan.


Bukan simbolisasi

Dalam menanggapi aksi swafoto para kandidat, pengamat politik Yunarto Wijaya mengingatkan tugas ketiganya tidak hanya sampai simbolisasi damai tersebut. "Akan tetapi, juga memastikan tim kampanye mereka tidak ada yang menyinggung atau memecah belah," kata dia saat dihubungi, tadi malam.

Anggota Tim Pemenangan Ahok-Djarot, Taufik Basari, mengatakan para bakal calon seharusnya memberikan pendidikan politik kepada masyarakat ketimbang mencari keuntungan bagi partai politik. "Jangan ketika bicara pilkada hitung-hitungannya untuk partai dan bukan masyarakat," kata Taufik yang juga Ketua DPP Partai NasDem dalam diskusi Perang Bintang di Langit Jakarta, di Cikini, Jakarta Pusat, kemarin.

Di tempat yang sama, Direktur Eksekutif Indo Barometer Muhammad Qodari berpesan kepada para kandidat agar lebih mengutamakan aspirasi masyarakat. "Bagaimana membuat tata Kota Jakarta setara dengan kota-kota besar dunia," ujarnya. (Gol/J-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Zen
Berita Lainnya