Bima Arya Akui Bogor Kota Terburuk untuk Berkendara

17/9/2016 15:20
Bima Arya Akui Bogor Kota Terburuk untuk Berkendara
(ANTARA/Yulius Satria Wijaya)

WALI Kota Bogor, Jawa Barat, Bima Arya, tidak mau mengelak kotanya disebut sebagai kota dengan pengalaman berkendara terburuk kedua di dunia.

Baginya, sebutan yang didasarkan pada hasil survei aplikasi navigasi dan lalu lintas Waze itu harus dijadikan bahan untuk pembenahan lalu lintas di Kota Hujan .

"Survei dari Waze itu harus kita perhatikan. Bagaimana pun itu ada datanya, jangan disangkal," kata Bima, kemarin.

Dalam laman resmi Waze pada Kamis (15/9), disebutkan, berdasarkan survei terhadap pengalaman 20 ribu pengguna Waze di 38 negara dan 235 kota, Bogor berada di bawah Cebu, Filipina, sebagai kota dengan pengalaman berkendara terburuk.

Tak cuma Bogor, dalam catatan Waze, sejumlah kota di Indonesia juga memberikan sumbangan paling besar untuk kepuasan terburuk dalam berkendara.

Setidaknya, Jakarta, Surabaya, Bandung, dan Denpasar mendapat rapor merah dengan rata-rata tingkat kepuasan tidak lebih dari angka 4 pada skala tertinggi 10.

"Bogor memang masih macet dan di beberapa ruas tambah macet. Tahun lalu masih di bawah Bandung dan Denpasar. Tahun ini lebih buruk. Ini penting untuk kerja lebih keras lagi, terutama reformasi angkutan kota," ungkap Bima.

Ia merujuk pada survei Waze yang dilakukan di satu lokasi di Kabupaten Bogor (Ciawi, Gadog) dan 12 lokasi Kota Bogor (Sholeh Iskandar, Tajur, Kebon Pedes, Martadinata, Dewi Sartika, Sawojajar, Pajajaran, Lawanggintung, Merdeka, MA Salmun, dan Mayor Oking).

Menurut Bima, kemacetan di beberapa lokasi itu tak dapat dimungkiri karena tidak sebandingnya pertumbuhan jumlah kendaraan, yakni 13% per tahun, dengan pertumbuhan panjang jalan 0,1% per tahun. (DD/J-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Vicky
Berita Lainnya