Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Kumpulan Berita DPR RI
WALI Kota Bogor Bima Arya menanggapi hasil survei aplikasi navigasi dan lalu lintas Waze yang menempatkan Bogor sebagai kota dengan pengalaman berkendara terburuk di dunia.
Bogor menempati urutan kedua setelah Cebu, kota di selatan Filipina. Dilihat dari indeks kepuasan di angka tertinggi 10, Kota Cebu menempati peringkat pertama dengan indeks kepuasan 1,1 atau terburuk.
Nilai itu berdasarkan dari kualitas jalan, lalu lintas, dan keselamatan berkendara. Adapun Kota Bogor memiliki indeks 2,1 dengan rangking 184 dari 185 kota di dunia. Indeks kemacetan 3,2, kualitas jalan 2,6, dan ekonomi sosial 1,1. Sedangkan peringkat ke-3 diberikan kepada Kota San Salvador di El Savador.
"Survei Waze harus kita perhatikan. Bagaimana pun itu ada datanya. Jangan disangkal," kata Bima melalui pesan WhatsApp, Jumat (16/9) sore.
Dia pun tidak menyangkal bahwa kondisi kota yang dipimpinnya masih macet. "Memang Bogor masih macet, dan di beberapa ruas jalan malah bertambah macet. Tahun lalu masih di bawah Bandung dan Denpasar. Tahun ini lebih buruk. Ini penting untuk kerja lebih keras lagi terutama reformasi angkutan kota," ungkapnya.
Dia menyebutkan, survei Waze dilakukan di satu lokasi Kabupaten Bogor (Ciawi Gadog) dan 12 lokasi Kota Bogor (Sholeh Iskandar, Tajur, Kebon Pedes, Martadinata, Dewi Sartika, Sawojajar, Pajajaran, Lawanggintung, Merdeka, MA Salmun, dan Mayor Oking).
Bima menjelaskan, kondisi itu disebabkan tidak sebandingnya pertumbuhan kendaraan sebesar +13%, sementara pertumbuhan jalan 0,1% per tahun. Kemudian faktor lainnya terkait kedisiplinan pengguna jalan, hambatan samping antara lain PKL (pedagang kaki lima) dan parkir liar.
Upaya penanganan, lanjut Bima, sudah disiapkan dengan dibagi menjadi dua yakni jangka pendek dan jangka panjang.
Untuk jangka pendek, katanya, yang akan dilakukan penempatan personel Wasdal Gatur, penertiban penegakan hukum lalu lintas, dan penertiban PKL, pembangunan flyover Martadinata 2017, percepatan Tol BORR dan penataan perpakiran.
Sementara untuk jangka panjang, akan dilakukan percepatan R-3 untuk distribusi jalan Tajur, flyover Kebon Pedes dan MA Salmun, percepatan rerouting dan pengembangan koridor Trans-Pakuan dengan konversi angkot 3:1.
Adapun kendala yang dihadapi Pemkot Bogor dalam penanganan masalah kemacetan ialah kurangnya sumber daya manusia.
"Kita kekurangan petugas lapangan. Hanya 30 petugas DLLAJ untuk seluruh kota," katanya.
Kekurangan personel, kata, Bima bukan hanya DLLAJ, tapi juga Satpol PP. "Pol PP total 246 dari kasat sampai anggota. Sedang proses penambahan personel untuk 2017. Ini vital sekali," pungkas Bima. (OL-5)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved