Pengamanan Terhadap Ahok Dinilai masih Wajar

MTVN/Deny Irwanto
16/9/2016 16:08
Pengamanan Terhadap Ahok Dinilai masih Wajar
(ANTARA FOTO/Basri Marzuki)

PIHAK kepolisian menerjunkan anggota Brigadir Mobile (Brimob) untuk melakukan penjagaan di sekitar tempat tinggal Gubernur DKI Jakarta Basuki 'Ahok' Tjahaja Purnama.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Awi Setiyono menegaskan pengawalan tersebut dilakukan lantaran semakin dekatnya waktu Pemilihan Kepala Daerah DKI Jakarta 2017.

"Tidak ada pengawalan ketat. Ada 10 orang (Brimob) kita BKO-kan, sebulan sekali kita rolling di perumahan Pluit," kata Awi di Mapolda Metro Jaya, Jumat (16/9).

Awi kembali mengatakan, pengamanan dilakukan juga lantaran Ahok juga menyurati Kapolda Metro terkait permintaan pengamanan. Pengamanan yang dilakukan tersebut juga untuk mendeteksi ancaman sekecil apapun yang diterima Ahok. "Wajar saja kegiatan Gubernur DKI kita amankan," jelas Awi.

Awi memastikan, pengamanan tersebut juga dilakukan lantaran Ahok merupakan orang nomor satu di DKI, bukan lantaran melihat sosok Ahok.

"Itu Gubernur ya, Gubernur, bukan Pak Ahok. Sebelum-sebelumnya terkait pengamanan kita lakukan, kita semua yang mengantisipasi," pungkas Awi.

Sebelumnya pada 13 September 2016, puluhan polisi bersenjata lengkap mengawal Gubernur DKI Jakarta Basuki 'Ahok' Tjahaja Purnama saat meresmikan Pasar Kebon Bawang, Jakarta Utara. Puluhan personel Satpol PP juga berjaga tak jauh dari posisi Ahok meresmikan pasar.

Ahok mengaku tidak tahu apa yang menjadi perhitungan polisi hingga dirinya harus dijaga superketat tiap melaksanakan kegiatan di Jakarta Utara.

"Saya enggak tahu (ada ancaman). Polisi enggak mau ambil risiko mungkin. Intelijen yang lebih tahu (ada ancaman atau tidak)," kata Ahok di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka, Jakarta Pusat, Selasa (13/9).

Ahok tidak takut dengan ancaman yang menghampiri dirinya. Sebagai kepala daerah, Ahok menyadari tidak semua pihak menyukai dirinya dan harus selalu siap dengan ancaman.

Tapi Ahok tak mau terkungkung karena masalah itu. "Saya enggak tahu ya, setiap hari kan pasti ada (ancaman). Diancam ya santai saja," ujar Ahok.

Terkait anggaran pengamanan untuk dirinya, Ahok menegaskan tidak pernah mengeluarkan duit negara buat mengerahkan pasukan. Menurut Ahok, tidak ada Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) DKI yang mengalir ke polisi.

Ahok pernah mendapat sambutan kurang baik saat meresmikan Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) Penjaringan, Jakarta Utara. Ahok didemo dan diadang ratusan warga hingga terjadi kericuhan.

Warga yang menolak kedatangan Ahok sudah berjaga sejak siang. Ahok tetap datang memenuhi kewajibannya meresmikan taman interaktif itu. Tak disangka aksi warga semakin memanas. Ahok pun terburu-buru menyampaikan sambutannya.

Ahok berhasil lolos masuk dan keluar daerah tersebut karena dipagari oleh puluhan polisi anti huru hara bersenjata lengkap.(X-11)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Victor Nababan
Berita Lainnya