19 Km Daerah Aliran Sungai Ciliwung Akan Ditertibkan

Putri Anisa Yuliani
15/9/2016 15:06
19 Km Daerah Aliran Sungai Ciliwung Akan Ditertibkan
(MI/Galih Pradipta)

UNTUK mengurangi dampak banjir, bangunan liar yang berdiri di daerah aliran sungai (DAS) Ciliwung sepanjang 19 kilometer ditargetkan ditertibkan hingga akhir tahun ini. Lokasi DAS tersebut membentang dari Pintu Air Manggarai hingga Jembatan Jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan.

"Ada 19 kilometer daerah yang harus kita tertibkan," kata Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (BBWSCC) Teuku Iskandar, Kamis (15/9).

Penertiban untuk normalisasi itu kini masih terkendala pembebasan lahan yang kerap mendapat penolakan warga. Tak hanya itu, kendala juga hadir dari ketersediaan rumah susun yang belum memadai untuk melakukan relokasi besar-besaran sekaligus.

Kendala tersebut kini tengah dihadapi oleh Pemerintah Kota Jakarta Selatan yang akan menertibkan 363 peta bidang. Baru sebagian bedar warga yang bersedia pindah sementara sisanya menolak dan menggugat Pemerintah Provinsi DKI Jakarta ke Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.

Padahal untuk pengerjaan teknis pelebaran sungai ke lebar semual yakni 20 meter serta pemasangan dinding turap diyakini Iskandar bisa berjalan cepat karena alat berat dan material bangunan telah siap.

"Rusun kan bertahap. Warga juga masih banyak yang menolak. Dengan terhambat ya daerah yang bisa tidak banjir tapi kini masih banjir jadinya semakin lama tidak bisa tertangani," ujarnya.

Penertiban bangunan di sepanjang bibir kali pun dinilai sangat penting bukan hanya untuk membebaskan warga yang tinggal di DAS dari banjir tetapi juga wilayah lainnya. Karena, besar dan panjangnya aliran Sungai Ciliiwung mampu memengaruhi wilayah-wilayah lainnya di Ibu Kota.

"Kalau dinilai penting ini penting buat warga Jakarta semua, bukan hanya yang tinggal dekat kali," tegasnya.

Untuk mempercepat pengerjaan normalisasi di wilayah Bukit Duri, Iskandar pun siap melakukan pembersihan area lahan yang telah bersih dari warga. Iskandar mendapat informasi bahwa warga mulai banyak yang membongkar sendiri bangunannya.

"Kita bersihkan dan kerjakan yang sudah bisa dikerjakan saja dulu. Perkiraan hari Senij atau Selasa alat berat sudah bisa kerja. Yang masih ada ya biar itu jadi urusan Pemkot Jaksel. Yang penting ini jalan saja dulu," ujarnya. (OL-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Widhoroso
Berita Lainnya