Mayoritas Warga Bukit Duri Ogah Bertahan

15/9/2016 07:43
Mayoritas Warga Bukit Duri Ogah Bertahan
(Sejumlah rumah warga di Bukit Duri berada di atas Sungai Ciliwung, Jakarta. -- MI/Galih Pradipta)

WARGA Bukit Duri, Tebet, Jakarta Selatan, secara berangsur mulai menempati Rumah Susun (Rusun) Rawa Bebek, Cakung, Jakarta Timur. Hingga kemarin, setidaknya 212 kepala keluarga sudah menempati rusun karena tempat tinggal mereka di Bukit Duri akan terkena proyek penormalan Kali Ciliwung dalam waktu dekat.

“Dari laporan yang kami terima, ada 363 unit yang disediakan untuk warga Bukit Duri. Namun, sejauh ini baru 212 unit saja yang sudah ter­isi,” ungkap Darnawati Sembiring, Kepala Unit Pengelola Rumah Susun (UPRS) Rawa Bebek, kemarin.

Ia yakin unit-unit yang diperuntukkan bagi warga yang terkena proyek normalisasi itu akan terisi semua karena berdasarkan informasi yang diterimanya, warga Bukit Duri saat ini tengah membongkar sendiri rumah dan mengemasi barang milik mereka.

“Saat mendekati hari penertiban, jumlah yang pindah ke rusun akan makin banyak,” kata Darnawati.

Sejauh ini, sambungnya, pihaknya belum menerima keluhan dari warga yang telah menempati Rusun Rawa Bebek. “Mereka malah bersyukur tinggal di rusun, bangunannya bagus, fasilitasnya juga cukup,” tuturnya.

Ramlan, 40, warga relokasi dari Bukit Duri, mengamini pernyataan tersebut. Ia menuturkan dirinya dan keluarga sengaja pindah lebih awal.

Selama tinggal di rusun, Ramlan mengaku betah berada di lingkungan baru yang jauh berbeda ketimbang sebelumnya. “Saya sudah pindah ke sini sebelum dapat surat peringatan kedua. Habis mau bagaimana lagi? Kebetulan juga tempatnya lumayan,” ungkapnya.

Rencananya Pemprov DKI akan merelokasi 341 bangun­an di Bukit Duri, tepatnya di RW 10, 11, dan 12. Kepastian waktu relokasi masih belum pasti mengingat Pemprov DKI Jakarta tengah menghadapi gugatan class action dari warga.

Perbaikan beronjong
Di Pondok Labu, Jakarta Selatan, kemarin, Pemerintah Kota Jakarta Selatan mulai memperbaiki beronjong yang ambrol hingga menutupi salur­an penghubung Pinang Kali Jati di bawahnya.

Dalam perbaikan itu, pemkot harus membebaskan lima rumah untuk jadi jalan masuk sejumlah alat berat.

“Nanti setelah perbaikan saluran itu selesai, rumah-rumah itu dibangun kembali oleh Pemkot Jaksel,” kata Kepala Suku Dinas Tata Air Jakarta Selatan, Holi Susanto.

Selain berbatasan dengan rumah warga, saluran peng­hubung itu juga berbatasan langsung dengan dinding pembatas Hutan Kota Pondok Labu. Akibat hujan deras pada Sabtu (20/8) lalu, dinding dan tanah hutan kota longsor hingga membuat tanggul beronjong jebol. (Mal/Put/J-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ricky
Berita Lainnya