Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Kumpulan Berita DPR RI
DUA pelajar dari Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Tri Dharma 4 tertabrak kereta di lintasan kereta dekat perlintasan rel Kebon Pedes, Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor, Jawa Barat.
Peristiwa maut yang menimpa dua sekawan itu terjadi Rabu (14/9) sekitar pukul 18.00 WIB. Saat itu, palang pintu sudah turun atau tutup.
Seperti diceritakan saksi mata Marsayu, 40, saat itu, dirinya melihat tiga pelajar dari arah Kebon Pedes berlarian menerobos rel, mengarah ke Jalan Dadali. Lokasi yang mereka lintasi jaraknya hanya sekitar 3-5 meter dari pintu kereta.
"Pintu kereta sudah ditutup, suara tanda kereta mau lewat pun nyala. Saya lihat dari seberang sana, ada tiga anak sekolah lari ke arah sini. Kayaknya diteriakin, diusir sama satgas. Kayak mau tawuran,"kata dia.
Di saat itu, lanjutnya, datang comuter line dari arah Bogor menuju Jakarta. Dua orang terhantam kereta, satu lainnya selamat.
Belakangan diketahui identitas korban yakni Erian dan Abel. Keduanya merupakan sekawan satu sekolah dan sama-sama kelas 1. Keduanya tewas di tempat. Tubuh Erian ditemukan di lokasi, sedangkan Abel cukup jauh, karena terseret. Bahkan kondisi tubuhnya hancur.
Korban yang pertama kali dievakuasi ialah Erian, adapun Abel belakangan disebabkan sempat dilakukan proses pencarian sebagian tubuhnya. Jasad keduanya dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara di Kompleks Mako Polres Bogor Kota Jalan Kapten Muslihat, Kota Bogor.
Saksi lain juga menyebutkan penyebab korban lari diduga karena panik, menghindari aksi tawuran. Karena saat itu, ada teriakan dari seseorang yang diduga satgas pelajar, mengusir pelajar-pelajar yang diduga hendak tawuran.
Gilang, salah satu pelajar yang juga dari sekolah yang sama mengatakan, sesaat sebelum kejadian, dia bersama korban. Saat itu, posisinya di sekitar warung yang memang jaraknya hanya beberapa meter saja dari pintu kereta.
"Ada teriakan, kayak ada mau tawuran. Mereka panik, jadi lari," katanya.
Dia mengaku, dirinya tidak lari karena merasa tidak bersalah dan tidak ikut tawuran. (OL-5)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved