Diamankan karena Hendak Tawuran, 5 Pelajar Malah Aniaya Polisi

Kisar Rajaguguk
09/9/2016 18:36
Diamankan karena Hendak Tawuran, 5 Pelajar Malah Aniaya Polisi
(Ilustrasi---Thinkstock)

ANGGOTA Polri dianiaya lima pelajar bersenjata tajam di Kompleks Pelni, Jalan Juanda, Kelurahan Bakti Jaya, Kecamatan Sukma Jaya. Kota Depok.

Anggota Polri bernama Brigadir Erlangga yang sehari-hari berdinas di Polres Depok mengalami luka parah akibat tertusuk senjata tajam.

Kepala Polres Depok Komisaris besar Harry Kurniawan membenarkan bahwa salah satu anggotanya yang bernama Erlangga berpangkat Brigadir dianiaya dan dilukai oleh lima siswa sekolah menengah Kejuruan (SMK) di Depok, Jumat (9/9) sore.

"Anggota kami dianiaya dan ditusuk senjata tajam oleh lima pelajar SMA," katanya saat dimintai keterangan.

Menurut Harry, kejadian bermula ketika Brigadir Erlangga mengamankan seorang pelajar yang hendak tawuran dengan siswa sekolah menengah Atas (SMA) di Jalan Juanda, Kelurahan Bakti Jaya, Sukma Jaya, Depok, pukul 15.00 WIB.

Ketika itu, Brigadir Erlangga mengamankan Sofian, siswa sekolah menengah kejuruan (SMK) Ganesha, yang terletak di Sukma Jaya. Namun, Sofian langsung berteriak karena ditangkap sehingga sontak teman-temannya menghampiri dan mengeroyok Brigadir Erlangga.

"Saya dikeroyok lima orang. Ada yang melempar batu, ada yang mukulin saya," kata Brigadir Erlangga di Klinik Polres Depok.

Sofian dan empat rekannya kemudian menganiaya Birgadir Erlangga, bahkan seorang di antaranya mengambil pisau dan menghunjamkan ke bagian tubuh korban.
Beruntung, korban berhasil menangkis pisau itu sehingga hanya melukai tangannya. Warga juga kemudian datang membantu korban. Mengetahui makin banyak warga berkerumum, lima pelajar berusaha kabur melalui gang sempit.

Warga yang mengejar berhasil menangkap dua orang yaitu Sofian, 16, dan Bowo Novrianto 16, siswa kelas XI SMK Depok.

"Tiga orang melarikan diri," kata Erlangga.

Erlangga mengatakan, kejadian bermula ketika dirinya menerima laporan dari warga bahwa ada sekelompok pelajar bergerombol di Gapura Perum Pelni saat ia sedang berjaga di Pos Juanda langsung menuju lokasi.

"Saat saya datang mereka langsung lari, tapi sempat ada yang ditangkap," katanya.

Dari situ lah pengeroyokan bermula. Pelaku kedapatan membawa senjata tajam sehingga diamankan. Namun, bukannya meminta maaf pelaku malah berteriak memanggil teman-temannya yang datang mengeroyok Erlangga.

"Dia (Sofian) membawa celurit," ceritanya.

Kedua pelaku kini masih menjalani pemeriksaan di Polresta Depok. Dari tangan pelaku diamankan celurit. Polisi masih terus mendalami kasus ini. Orangtua pelaku pun segera dipanggil oleh polisi.

Bowo mengaku dirinya hanya diajak oleh teman-temannya. Dia berdalih tidak tahu akan menyerang siapa. Dia hanya diajak untuk menyerang lawan saja.

"Saya diajak teman. Kita juga enggak kenal mereka itu siapa. Saya cuma disuruh ikut," akunya. (OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya