Bocah Korban Prostitusi Kaum Gay akan Diterapi

KASUS prostitusi anak laki-laki untuk penikmat sesama jenis, sungguh mencengangkan. Sebanyak 99 anak lelaki telah dijadikan anak asuh tersangka AR, 41.

Mengetahui hal itu, Kementerian Sosial pun bakal fokus terhadap proses rehabilitasi para bocah lelaki yang menjadi korban prostitusi sesama jenis itu.

"Tugas Kemensos prinsipnya pada proses rehabilitasinya. Korban bakal dilakukan psychisocial theraphy," kata Menteri Sosial Khofifah Indar Prawansa di Mabes Polri, Rabu (31/8).

Mensos berharap, agar 99 anak yang terlanjut jadi bocah penghibur bisa segera ditemukan. Pasalnya, bila tidak diterapi maka bisa saja mereka selanjutnya menjadi pelaku.

"Kami cukup memiliki tempat untuk memberikan psychisocial theraphy. Memorinya itu bisa terpanggil kapan saja. Mereka bisa diterapi di RSPA milik Kemensos atau di safe house," jelasnya.

Sementara itu, Ketua KPAI Asrorum Niam mengatakan penanganan anak korban kaum gay ini patut dilihat dari beragam aspek. Pasalnya,setiap anak memiliki level trauma yang berbeda-beda.

"Dilihat dulu dari dampak traumanya, berada pada level pendek, menengah, atau dalam. Ini akan mempengaruhi lamanya proses terapi," ungkap Niam.

Lebih lanjut, proses terapi pun tidak akan berhenti meskipun anak tersebut sudah kembali ke orangtua masing-masing. Psikiater bakal lakukan pendampingan. Pun keterlibatan orangtua, keluarga, dan masyarakat diperlukan.

Dari kasus ini, Kemensos kini telah membuka call center. tujuannya untuk menampung pengaduan tindakan kejahatan seksual terhadap anak dan perempuan.

"Kami buka call center di 1500771. Dimanapun Anda, bisa dihubungi untuk melaporkan pengaduan. Dan sudah beroperasi selama tujuh hari 24 jam," jelasnya.

Khofifah berharap, masyarakat, keluarga maupun orangtua bisa cepat tanggap bila mendapati kejanggalan pada putra putri mereka. Dia meminta, agar tidak perlu ragu untuk lakukan pengaduan.

"Kalau ada anak yang terlantar, ekploitasi secara ekonomi, eksploitasi seksual, dimohon untuk segera menghubungi kami," tukasnya. (MTVN/OL-3)