Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
BANJIR yang terkonsentrasi di wilayah Jakarta Selatan dan Jakarta Timur, kemarin, cukup mengejutkan.
Dari delapan kecamatan yang kebanjiran, lima di antaranya ada wilayah Jakarta Selatan.
Sejumlah kawasan elite di sana, seperti Kemang dan Kebayoran Baru, tergenang air setinggi 1 meter akibat luapan Kali Krukut yang tanggulnya jebol.
Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (BBWSCC), T Iskandar, menyebutkan permasalahan utama Kali Krukut yang membentang 84 kilometer dari Situ Citayam hingga Kanal Banjir Barat ada di bagian tengah dan hilir mulai Pondok Labu sampai Kebalen, Jakarta Selatan.
Akibat penyempitan itu, lanjut dia, lebar Kali Krukut yang seharusnya 20 meter, tinggal 1,5 meter saja.
BBWSCC bersama Pemprov DKI berencana mengembalikan fungsi Kali Krukut sebagaimana mestinya.
"Jadi masalah yang terjadi itu masalah lama. Sekarang masalahnya ialah apakah masyarakat mau keluar," ungkapnya di Balai Kota DKI, kemarin.
Iskandar menambahkan, ke depan program dinas pekerjaan umum (PU) tergantung kesiapan lahan melalui BBWSCC.
Jika masalah lahan sudah tuntas, tahun depan pihaknya sudah bisa membangun penanganan banjir untuk kawasan di sana.
Diprediksi pada September-Oktober hujan masih akan melanda Jakarta akibat La Nina.
Banjir di Jakarta, termasuk di Jalan Kemang, masih akan berlangsung jika normalisasi tidak dipercepat.
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok kembali menegaskan normalisasi kali ialah kunci mengurangi banjir.
"Harus normalisasi, tidak ada pilihan (lain). Makanya saya bilang kalau ada yang kritik saya mau nggak mau yang tinggal di pinggiran harus kita pindahkan ke rusun."
Kendala lahan
Pembebasan lahan menjadi kendala utama.
Pengembang dan warga menolak menjual tanah mereka.
Mulanya pemilik lahan hendak menjual sesuai harga pasar, tapi kemudian meminta harga di atas harga pasar.
Ahok tidak akan membeli lahan itu jika dilempar di atas harga pasar.
"Kalau di atas harga pasar, masuk penjara saya. Saya beli NJOP Sumber Waras saja diuber-uber, apalagi di atas itu," kata Ahok.
Proses administrasi (inventarisasi) pembebasan lahan untuk normalisasi kali di Jakarta akan diselesaikan tahun ini.
Hal itu dilakukan agar Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bisa segera membeli lahan pada 2017.
Pembelian lahan dipastikan tidak bisa selesai tahun ini karena hanya tersisa 4 bulan lagi.
"Tahun ini kita baru bisa inventarisasi, belum bisa membeli lahan-lahan itu karena tidak banyak waktu yang tersisa. Ini tindak lanjut dari pembebasan lahan yang belum tuntas," kata Kepala Dinas Tata Air DKI Jakarta Teguh Hendrawan di Balai Kota, kemarin.
Proses inventarisasi saat ini sudah dalam proses pendataan.
Secara keseluruhan data nilai jual objek pajak (NJOP) sudah didata dari buku kependudukan kelurahan setempat.
Saat ini dinas tata kota akan membuat trase dulu untuk tahu daerah mana saja yang terkena dampak banjir, lengkap dengan batas-batasnya.
"Dari situ bisa diasumsikan dilihat dari NJOP dan appraisal yang didapat. Namun, sampai saat ini belum ada yang menawar," tambah Teguh.
Tahun ini Dinas Tata Air DKI Jakarta mendapatkan anggaran sebesar Rp660 miliar.
Jumlah itu sudah termasuk anggaran pembelian lahan untuk dijadikan waduk penampung debit air.
Dana tersebut pada September mendatang sudah terserap penuh.
Nantinya, akan ada tambahan Rp1,5 triliun berdasarkan anggaran pendapatan dan belanja daerah perubahan. (Ssr/J-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved