Simbol Perjuangan yang Terkubur Bangunan Liar

MI
29/8/2016 09:55
Simbol Perjuangan yang Terkubur Bangunan Liar
()

BERBAGAI cara dilakukan untuk mengabadikan dan terus menghidupkan fakta sejarah agar diketahui generasi penerus. Bukan sekadar supaya peristiwa penting selalu dikenang, melainkan juga tentang besarnya pengorbanan terhadap bangsa dan negara.

Di Kota Tangerang Selatan, Banten, kemungkinan hanya sedikit yang mengetahui sejarah semangat warga Suradita, Serpong, saat berjuang mengusir penjajah. Padahal, berdasarkan sejarah, pada 1948 warga sipil sekitar pernah melawan agresi militer kedua Belanda tanpa dipersenjatai alat perang lengkap. Dalam peristiwa tersebut, banyak korban warga sipil berjatuhan.

Setelah penjajah berhasil didorong angkat kaki, dibangunlah Tugu Peringatan Proklamasi Rakyat Serpong di dekat Bundaran Cisauk. Sayangnya, tidak seperti bangunan bersejarah lain, tugu setinggi 2,5 meter itu kondisinya memprihatinkan.

Kekukuhannya nyaris hilang lantaran tugu dalam keadaan retak-retak. Cat putihnya nyaris tidak terlihat lagi karena sebagian besar permukaan tugu tertutup lumut. Sementara itu, bendera merah putih yang berkibar di atasnya lusuh. Kondisi itu pula yang mungkin membuat hanya sedikit masyarakat yang tahu keberadaannya.

Di tengah tugu tertulis ‘Tugu Peringatan Proklamasi 17 Agustus 1945. Didirikan Djam 6 Petang. Tanggal 27 Desember 1949 (5 Maulud 1369). Rakjat Serpong’.

Selain kondisi tugu memprihatinkan, letaknya pun kini tersembunyi di antara impitan bangunan liar berupa warung makan dan toko kelontong. Karena itulah, kendati letaknya di sisi akses antara wilayah Kota Tangerang Selatan, Kabupaten Tangerang, dan Bogor, keberadaannya tidak terlihat jelas.

Masyarakat yang kerap melintas di kawasan itu bahkan tidak mengetahui keberadaan tugu. Putri, 28, warga Perumahan Batan, Tangerang Selatan, ialah salah satu yang mengaku tidak mengetahui adanya tugu apalagi makna terkandung di dalamnya. Padahal, tempat tinggalnya hanya berjarak sekitar 2 kilometer dari tugu.

“Tugu apaan ya? Saya malah baru denger itu (Tugu Peringatan Proklamasi Rakyat Serpong). Padahal, hampir tiap hari saya lewat sini,” kata Putri sembari menoleh ke arah tugu, saat dijumpai di Bundaran Cisauk. Ia juga mengaku hanya mengetahui cerita perjuangan masyarakat sekitar melalui keberadaan Taman Makam Pahlawan Seribu di Jalan Pahlawan Seribu, Setu.

Terkait dengan kondisi tugu, Kepala Kantor Budaya dan Pariwisata Kota Tangerang Selatan Yanuar mengatakan akan merehabilitasi tugu tersebut. Oleh karena itu, bangunan liar di sekitarnya juga akan ditertibkan. (Deni Aryanto/J-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya