Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Kumpulan Berita DPR RI
FAUZI, pegawai PKK Mart yang berada di Rusun Pesakih, Jakarta Barat, mengaku terkadang suka geli ketika berhadapan dengan penghuni rusun yang berbelanja di tokonya. Pasalnya, hampir setiap hari ia dihadapkan pada puluhan pertanyaan yang diajukan para pembeli yang rata-rata baru kali ini menggunakan kartu debit Bank DKI untuk bertransaksi.
Misalnya saja, pertanyaan penghuni rusun yang menanyakan sisa saldo. “Tentu saja itu enggak bisa dicek di mesin EDC (electronic data capture). Namun, sebagai petugas, saya harus kasih pengertian dan pemahaman. Mereka juga enggak terbiasa mengecek saldo di ATM, lebih sering mengingat dari sisa yang sebelumnya,” jelas Fauzi.
Ya, kartu debit Bank DKI masih merupakan ‘mainan’ baru bagi para warga rusun. Bagi Aniah, 40, salah satu penghuni Rusun Pesakih, Jakarta Barat, transaksi nontunai merupakan hal yang asing dan tak ia pahami.
Sebagai seorang pedagang es mambo dan bersuami seorang kuli panggul, keluarga Aniah hidup dalam kesederhanaan. Penghasilannya dalam sebulan bahkan tak mencapai upah minimum provinsi (UMP), yakni berkisar Rp1,5 juta hingga Rp2 juta.
Seperti penghuni rusunawa lainnya, Aniah kini memiliki rekening Bank DKI. Rekening itu setiap bulan ia gunakan untuk membayar biaya sewa rusun di Lantai 6 Rusun Pesakih Rp187 ribu per bulan. “Itu cuma buat bayar rusun, menabung juga enggak,” kata ibu dari empat anak itu.
Sebagai pengatur keuangan rumah tangga, tak sekali pun Aniah menggunakan rekening Bank DKI miliknya untuk menabung. Kartu ATM-nya pun tak pernah digunakan untuk berbelanja. Penghasilan harian yang tak menentu serta keharusan menabung uang ke bank menjadi alasannya.
“Kalaupun ada yang bisa ditabung paling cuma Rp20 ribu sehari, malas juga kalau harus repot-repot ke bank buat menyetor,” jelasnya.
Penghuni rusun lainnya, Aminah, 52, mengatakan hal serupa. Bahkan, untuk membayar rusun saja, Aminah tak pernah mengerti caranya. Hal itu ia serahkan kepada anaknya. “Saya enggak tahu cara pakai ATM, lupa terus PIN-nya,” ceritanya.
Bagi Aminah, berbelanja kebutuhan sehari-hari sudah pasti ia lakukan dengan uang tunai. Kartu ATM Bank DKI yang kini ia punya hanya berfungsi sebagai alat pembayaran untuk memperpanjang sewa rusun serta menggunakan bus Trans-Jakarta lantaran gratis.
“Kalau beli minyak, susu, pembalut, ya pakai uang di dompet saja,” jelasnya.
Aminah mengaku tak akan menolak jika ada sosialisasi dan bimbingan terhadap dirinya untuk mempelajari perihal transaksi nontunai. (Nic/J-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved