Seorang Ibu Laporkan Praktik Percaloan RSUD Tarakan ke DPRD

Intan Fauzi
26/8/2016 16:42
Seorang Ibu Laporkan Praktik Percaloan RSUD Tarakan ke DPRD
(ANTARA)

ETI Herlina, 44, melaporkan adanya praktik percaloan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tarakan, Jalan Kyai Caringin, Jakarta Pusat. Ia lapor langsung ke Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi.

Eti menceritakan, suaminya, Uhi Permana, 45, menderita kanker darah. Uhi yang sebelumnya berobat ke Rumah Sakit Kanker Dharmais, kemudian dirujuk ke RSUD Tarakan.

Eti dan suaminya sengaja pergi ke RSUD Tarakan sejak dini hari pada 25 Agustus 2016 supaya mendapatkan nomor antrean awal. Namun, kenyataannya Dui mendapat antrean pemeriksaan ke 35. Padahal rumah sakit masih sepi.

"Kami punya nomor 35, nomor 1 sampai 34 ke mana?" keluh Eti di Gedung DPRD DKI, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Jumat (26/8).

Bahkan, kata warga Sawah Besar itu, pasien yang menginap di rumah sakit pun tetap mendapatkan nomor antrean 'tua'. Kemudian ia mendengar bisik-bisik dari sesama pasien rumah sakit bahwa ada calo di RSUD Tarakan.

Eti mengungkapkan, calo itu diduga memegang nomor antrean awal. "Ibu-ibu cerita, harusnya ada yang lapor. Makanya saya ingin melapor," ujar Eti.

Ia mengatakan, calo itu memasang harga Rp50 ribu-Rp100 ribu bagi warga yang menginginkan nomor antrean awal. "Kira-kira Rp50 ribu dapat nomor 6," ujar Eti.

Eti juga mengungkapkan ciri-ciri calo itu. Katanya, calo berperawakan pendek, gemuk, dan hitam. "Pendek, gemuk, pakai celana pendek, seperti orang Ambon," ungkap Eti. (MTVN/OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya