Pilgub DKI, Koalisi Anti-Ahok Godok Tiga Nama Cawagub

Erandhi Hutomo Saputra
24/8/2016 15:14
Pilgub DKI, Koalisi Anti-Ahok Godok Tiga Nama Cawagub
(Dok. MI)

KOALISI partai yang sepakat melawan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dalam Pilkada DKI Jakarta 2017 tengah menggodok tiga nama calon wakil Gubernur untuk mendampingi Sandiaga Uno.

Ketua DPD Gerindra DKI Jakarta Muhammad Taufik menyebut tiga nama itu yakni Sekda DKI Jakarta Saefullah, Bupati Batang Yoyok Riyo Sudibyo, dan Deputi Gubernur DKI Jakarta Bidang Budaya dan Pariwisata Sylviana Murni.

"Untuk Wagub ada 3 nama yang tengah kita godok, ada nama Saefullah, Sylviana Murni, ada nama Yoyok, yang menggodok adalah para pimpinan partai koalisi," ujar Taufik di Pengadilan Tipikor Jakarta, Rabu (24/8).

Taufik di Pengadilan mendampingi adik kandungnya, Sanusi yang terjerat kasus reklamasi.

Taufik menambahkan dukungan partai koalisi kepada Sandiaga sudah pasti. Dan Sandiaga, sebut Taufik, telah mengantongi sebanyak 30-40 kursi.
Sebelumnya Taufik memastikan PKB dan Demokrat merapat ke Sandiaga, menyusul PKS yang menyatakan kesediaannya mengusung Sandiaga.

"Sandi sudah dipastikan muncul sebagai cagub, didukung 30-40 kursi. Wagubnya dalam proses, mudah-mudahan bisa berbarengan (deklarasinya). Insyaallah deklarasi Sandi minggu depan, lagi kita sesuaikan tanggalnya," jelas Taufik yang juga Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta itu.

Komunikasi dengan PDIP yang kini condong mengusung Ahok, aku Taufik, tetap dilakukan. Meski demikian, partainya memastikan tidak akan berdiam diri dan menunggu dalam ketidakjelasan.

"Kita juga tidak bisa terus menerus berdiam diri (menunggu PDIP), harus ada opsi-opsi lain," cetusnya.

Ia pun optimistis Sandi akan memenangkan pertarungan melawan Ahok. Elektabilitas Sandi yang tidak cukup bagus dalam beberapa survei, lanjut Taufik, karena Sandi belum melakukan deklarasi sebagai calon gubernur.

Bahkan Taufik sesumbar Ahok pasti kalah meski memperoleh banyak dukungan. Kekalahan Ahok tersebut, kata dia, karena diri Ahok sendiri.

"Sekarang mana ada rakyat yang ingin dipimpin oleh pemimpin yang tidak beradab, rakyat lapor dimaki-maki, kekasaran dipertontonkan. (Ingat) Ahok jadi Gubernur itu diangkat (oleh DPRD menggantikan Jokowi), bukan dipilih (rakyat di Pilkada)," pungkas Taufik.(OL-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya