177 Keberangkatan Jemaah Haji RI dari Filipina Diusut

Nicky Aulia Widadio
22/8/2016 18:50
177 Keberangkatan Jemaah Haji RI dari Filipina Diusut
(ANTARA FOTO/Reno Esnir)

KEPOLISIAN Negara Republik Indonesia (Polri) akan mengupayakan agar 177 calon jemaah haji Indonesia yang menggunakan kuota Filipina agar dititipkan di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI). Jika agen yang memberangkatkan para calon jemaah haji ini diketahui tidak resmi, Polri juga akan mengirimkan timnya untuk mengusut kasus ini.

"Kalau keterangan dari Kementerian Agama agen pemberangkat ini tidak resmi, yang mengirimkan tidak terdaftar, maka akan kita tindak lanjuti dan mengajukan surat agar anggota bisa ke Filipina untuk bisa melakukan pemeriksaan," ujar Direktur Tindak Pidana Umum Mabes Polri Agus Andriyanto, di Jakarta, Senin (22/8).

177 WNI ini diketahui menggunakan paspor Filipina untuk berangkat ke Tanah Suci. Pemerintah Filipina mengatakan paspor tersebut asli. Diduga, kelompok yang membantu proses pemberangkatan para jemaah haji melalui Filipina ini juga melakukan tindak penipuan.

"Kalau pun paspor asli, tapi ini juga penipuan. Kalau penipuan dokumen itu kan yuridiksinya lain (di Filipina), tapi bagaimana penipuan yang dilakukan oleh kelompok ini, nanti akan kita sidik dari sini (Indonesia)," tambah Agus.

Ditemui terpisah, Kepala Divisi Humas Mabes Polri Boy Rafli Amar mengatakan hingga kini pihaknya belum mendapat informasi utuh mengenai hal ini. Belum diketahui bagaimana kronologis yang menyebabkan para jemaah haji asal Indonesia ini bisa berada di Filipina dan menggunakan paspor Filipina.

"Bisa saja mereka WNI yang menetap di sana atau mereka adalah WNI dari sini yang direncanakan berangkat dari Filipina. Kita belum tahu," tutur Boy Rafli.

Dari kasus ini, ia menduga ada pihak-pihak tertentu yang melakukan pengurusan keberangkatan haji dengan prosedur yang keliru dan melanggar hukum. Untuk itu, Polri menghimbau keluarga dari para calon jemaah haji tersebut untuk melaporkan ke pihak berwajib.

"Kami berharap ada pihak keluarga yang kasih tahu, itu penting sebagai data awal apakah telah terjadi kejahatan atau tidak," pungkasnya. (OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya