Pemprov Ingin Bangun Pompa Permanen tapi Warga Menolak Digusur

Intan Fauzi
22/8/2016 17:54
Pemprov Ingin Bangun Pompa Permanen tapi Warga Menolak Digusur
(ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja)

GUBERNUR DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengungkapkan, Jakarta Selatan merupakan wilayah yang paling sering terkena banjir. Sebab, banyak bantaran sungai di wilayah Jaksel sudah dibangun menjadi permukiman warga.

Selain menormalisasi kawasan bantaran sungai, Ahok juga punya solusi lain untuk mengatasi banjir. Ahok mau membuat pompa permanen guna menyedot air hujan.

Ahok menjelaskan, Pemerintah Provinsi DKI sempat ingin membeli beberapa rumah warga di daerah Pondok Labu dan Kemang yang berada di bantaran sungai untuk membangun pompa permanen. Namun, rencana itu terkendala karena pemilik rumah menolak menjual rumah mereka kepada Pemprov.

"Ada suatu tempat Pondok Labu atau apa saya lupa, hanya beberapa puluh rumah, di daerah Kemang juga kalau enggak salah. Kita sudah mau beli, tapi mereka enggak mau jual," kata Ahok di Balai Kota DKI, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Senin (22/8/2016).

Sejauh ini, Pemprov DKI mengandalkan pompa mobile untuk mengatasi banjir. Harga operasional pompa mobile sangat mahal. Di samping itu, warga belum mandiri untuk menggunakan pompa mobile sendiri.

"Kita kalau mau pasang pompa untuk hanya sekitar tujuh rumah atau 12 rumah mesti operasional miliaran (rupiah). Pantas enggak gitu loh? Dia disuruh operasionalkan enggak bisa," kata Ahok.

Oleh karena itu, Ahok menawarkan solusi untuk membeli sejumlah rumah warga tersebut. Namun, warga tidak mau dan beralasan, banjir hanya datang setahun sekali.

"Jual ke kami sajalah harga pasar. Dia enggak mau jual. Sebagian jawabnya apa? Ah, setahun sekali ini kok, Pak. Kalau bilang cuma setahun sekali enggak banjir, ya jangan teriak dong (kalau banjir)," jelas Ahok. (MTVN/OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya