Subsidi Tarif masih Dibutuhkan

MI
22/8/2016 10:05
Subsidi Tarif masih Dibutuhkan
(Antara/Michael Siahaan)

SUBSIDI tarif kereta rel listrik (KRL) commuter line saat ini masih sangat dibutuhkan untuk menjadikan KRL sebagai transportasi pilihan publik. Hal itu dikemukakan pengurus harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Sudaryatmo saat dihubungi, kemarin.

Dia menilai saat ini KRL menjadi pilihan utama masyarakat karena menjadi sarana transportasi paling murah dan cepat. “Menurut saya, seha­rusnya pengerjaan-pengerjaan infrastruktur tidak dijadikan alasan untuk menaikkan tarif. Subsidi tarif melalui PSO (public service obligation) tetap sangat dibutuhkan,” tuturnya.

Menurut dia, kenaikan tarif akan memberatkan masyarakat menengah ke bawah yang sangat mengandalkan transportasi berbasis rel tersebut. Kenaikan tarif juga bisa menjadi penghalang warga yang i­ngin menggunakan transportasi massal apabila tidak dibarengi fasilitas yang memadai. “Orang menengah ke bawah itu cenderung rentan kesulitan dengan kenaikan tarif. Sementara itu, yang menengah pasti akan malas ber­alih ke KRL apabila tarifnya naik tapi fasilitas masih sulit,” ujarnya.

Sementara itu, pengamat transportasi Djoko Setijowarno menilai hingga kini pemerintah daerah penyangga Ibu Kota belum memperhatikan rute dan tarif angkutan umum.

Padahal, integrasi tersebut penting untuk meminimalkan biaya transportasi yang dikeluarkan. “Jadi bukan semata tarif KRL yang memberatkan. Tarif angkutan umum dari rumah ke stasiun, dari stasiun berikutnya ke tempat kerja itu masih tinggi. Pemerintah daerah belum berupaya meng­urus transportasi umum,” kata Djoko.

Wakil Ketua Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) itu menyebutkan upaya Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam mengintegrasikan transportasi umum terutama bus bisa dicontoh daerah lain. “Harusnya mulai ada rerouting angkutan hingga menuju stasiun-stasiun. Dengan demikian, angkutan umum dari permukiman bisa cukup murah,” kata Djoko. (Put/J-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya