Jaro Ade Prihatin Masih Ada Bocah Penderita Gizi Buruk

17/8/2016 23:42
Jaro Ade Prihatin Masih Ada Bocah Penderita Gizi Buruk
(Istimewa)

KETUA DPRD Kabupaten Bogor Ade Ruhandi atau akrab disapa Jaro Ade terlihat tergesa-gesa meninggalkan Lapangan Tegar Beriman seusai menghadiri upacara HUT ke-71 Kemerdekaan RI, Rabu (17/8). Bukan tanpa alasan pria yang disapa Jaro Ade pergi. Dia sengaja pergi seusai mendapat informasi bahwa ada anak yang menderita gizi buruk akut dan tidak mendapatkan jaminan kesehatan.

Bocah itu bernama Siti Fatimah, 10. Sesampainya di lokasi tempat tinggal sang bocah, Jaro pun hanya bisa menahan tangis. Ia melihat kondisi seorang anak yatim piatu penderita gizi buruk akut yang tinggal bersama kakaknya dalam rumah yang sangat tidak layak huni.
Selain atapnya bocor jika hujan, kondisi rumah terbilang sangat rapuh bahkan nyaris roboh. Tanpa pikir panjang, Jaro Ade langsung memeluk dan menggendong Fatimah ke mobil untuk dibawa ke RSUD Cibinong.

"Hakikat kemerdekaan adalah merdeka dari penjajahan dan merdeka dari kemiskinan, tidak boleh masyarakat Indonesia menderita karena lemahnya sistem leadership maupun administrasi yang berbelit," tegas Jaro saat ditemui di RSUD Cibinong.

Menurut dia, di hari yang bersejarah ini cukup pahlawan kita yang sudah berkorban merebut kemerdekaan. Dia pun menegaskan tidak boleh ada rumah sakit pemerintah daerah maupun swasta yang menolak pasien miskin di Bumi Tegar Beriman.

"Layani dan lakukan pertolongan pertama, masalah biaya atau administrasi lainnya bisa dibicarakan, ada kepala desa, camat, maupun unsur Muspida. Kita akan carikan jalan penyelesaiannya," katanya.

"Saya tidak pernah malu, sebagai Ketua DPRD dan manusia biasa tentu semua sama di mata Tuhan, tapi bagi saya hanya perbuatan yang bisa dinilai di hari nanti, apalagi kita sesama umat muslim pasti berkewajiban menolong antarsesama. Lihat Presiden kita Pak Jokowi selalu mencontohkan bagaimana seorang pemimpin peka dan responsif terhadap masalah rakyat, kepedulian dan perhatian harus kita contoh dengan semangat kerja dan kerja wajib bagi pelayan publik mengimplementasikannya sesuai koridor kewenangannya," lanjut Jaro.

Siti Fatimah atau yang biasa dipanggil Sifa ialah putri ketiga dari almarhum Sanif dan ibunya bernama Emah yang sudah ditinggalkan kurang lebih dua tahun. Kini, Sifa hanya tinggal bersama kakaknya bernama Hendar dan Riswan di Jl Gunungsari, Rt3/1 Kampung Tonggoh Desa Gunung Sari, Kecamatan Citeureup, tidak jauh dari pusat pemerintah daerah Cibinong.

Sungguh ironis wilayah penyangga Ibu Kota DKI Jakarta dan dengan dukungan APBD terbesar se-Jawa Barat masih ada kasus gizi buruk. Karena itu, kata Jaro, peran kepala daerah dan pemimpin lembaga harusnya berada di garda terdepan memberikan pelayanan dan kesejahteraan. (RO/OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya