Ada Permainan Halus Soal Lelang Proyek di DKI

Selamat Saragih
09/8/2016 17:54
Ada Permainan Halus Soal Lelang Proyek di DKI
(MI/Arya Manggala)

GUBERNUR DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) berupaya menggenjot penyerapan anggaran Pemprov DKI. Salah satunya dengan mempercepat lelang proyek infrastruktur.

Namun Ahok curiga ada oknum yang bermain dan tidak ingin penyerapan anggaran Pemprov DKI optimal. "Ada oknum sengaja menghambat supaya serapan anggaran kecil. Halus mainnya di sini. Tujuannya apa? Ya memang tadi supaya bikin kita gagal," kata Ahok di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, Selasa (9/8).

Salah satu pos yang banyak mengeluarkan dana infrastruktur adalah Dinas Tata Air DKI. Di dalamnya perlu ada lelang sejumlah proyek. Ahok sendiri menegakkan sistem lelang konsolidasi yang tujuannya untuk menyatukan nilai setiap lelang kecil di lingkup DKI agar dikelola kontraktor profesional.

"Tapi lelang konsolidasinya dimainin. Tapi masih ada beberapa orang baik yang kerjanya bagus," ungkap Ahok.

Badan Pelayanan Pengadaan Barang dan Jasa (BPPBJ) DKI merupakan lembaga yang menangani lelang antara SKPD dan kontraktor. Ahok pun mencurigai ada yang tidak beres dengan sistem kinerja di BPPBJ. Tapi dia bilang masih akan memberi kesempatan kepada pihak BPPBJ.

"Memang BPPBJ kami bermasalah total. Ada pengadaan total ngaco, tapi alus mainnya bertahan. Enggak masalahlah kita biarin aja dulu," jelas Ahok.

Di sisi lain, Kepala BBPBJ DKI Blessmiyanda, mengakui masih ada kendala dalam melaksankan lelang di DKI. Salah satunya yang paling krusial adalah tidak adanya perencanaan matang dari Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) SKPD terkait spesifikasi lelang yang diajukan.

"PPK sering tidk melakukan survey pasar sehingga pengajuan harga dan spesifikasi lelang sering gagal," kata Blessmiyanda.

Karena tidak sesuai spesifikasi, lanjutnya, tidak ada penyedia yang menawar proyek dan mengakibatkan gagal lelang. BPPBJ, kata Bless, harus mengulangi dokumen jika kegagalan terjadi. "Karena itu jadi lama. Kami harus lakukan revisi dengan SKPD," jelasnya. (OL-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Widhoroso
Berita Lainnya