Polisi belum Peduli Peredaran Infus Palsu

Yanurisa Ananta
01/8/2016 19:54
Polisi belum Peduli Peredaran Infus Palsu
(ANTARA)

DIREKTUR Tindak Pidana Ekonomi Khusus Badan Reserse Kriminal Polri Brigjen Agung Setya mengatakan kekhawatiran beredarnya infus palsu belum menjadi prioritas penyidik.

Menurut dia, adanya dugaan beredarnya larutan infus palsu menyusul maraknya vaksin palsu baru akan diselidiki pihaknya setelah penyidikan dan pemberkasan kasus vaksin palsu selesai.

"Kita sampai saat ini fokus di vaksin, penyidikan dan pemberkasannya kita selesaikan dulu," kata Brigjen Agung Setya di Jakarta, Senin (1/8).

Sebelumnya, Ketua Yayasan Pemberdayaan Konsumen Kesehatan Indonesia dr Marius Widjajarta mengungkapkan pihaknya menerima laporan larutan infus dasar mulai langka pada Februari 2016. Dikhawatirkan kelangkaan infus dipalsukan karena mulai sulit diperoleh.

"Jadi, hal yang lain pasti kita pikirkan tapi ingin selesaikan ini (vaksin) dulu," tekan Brigjen Agung Setya.

Kelangkaan larutan infus dasar meliputi NaCL (dehidrasi), Ringerlaktat (cairan pengganti makanan), dan Dextrose 5% (menstabilkan tekanan darah). Berbagai rumah sakit resah karena tidak bisa mendapatkan larutan infus. Pasalnya, banyak apotek tidak menjual lagi.

"Kalau kelangkaan ini tidak ditanggulangi segera, kejadiannya akan sama seperti vaksin palsu," terang Marius. (OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya