Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Kumpulan Berita DPR RI
HARI keempat pemberlakuan pembatasan kendaraan roda empat lewat sistem ganjil genap, sejumlah pengendara masih melakukan pelanggaran. Alasan klasik pun masih diutarakan pelanggar untuk menabrak aturan.
Berdasarkan pengamatan, kondisi lalu lintas di Jalan Sudirman, Senin (1/8), di jam-jam saat pemberlakuan sistem ganjil genap terlihat ramai lancar. Ruas itu menjadi salah satu titik penerapan aturan sistem yang baru sebagai pengganti aturan lama 3 in 1.
Meski sudah hari keempat dan petugas secara masif lakukan sosialisasi, pelanggaran masih saja terjadi. Pengendara dengan nomor polisi angka terakhir genap tetap saja melintas. Padahal, pada hari ini atau 1 Agustus 2016, kendaraan yang diperbolehkan lewat seharusnya hanya yang bernomor ganjil.
Sebagian pengendara terpaksa disetop petugas dan diberi teguran. Namun, ada juga beberapa yang nekat tancap gas menghindari hadangan petugas di tepi jalan lewat jalur cepat. Tidak ayal, para pelanggar tersebut lolos dari cegatan petugas.
Anton, 42, pemilik kendaraan dengan nomor polisi B 1402 RPE yang saat itu terjaring mengungkapkan, dirinya tetap melintas kawasan terlarang itu dengan pertimbangan kebijakan tersebut masih sebatas uji coba. Tampak sekali pengendara itu sengaja melakukan pelanggaran dengan harapan masih lolos dari pantauan petugas.
"Sekarang kan baru sosialisasi. Kirain masih boleh lewat," ucapnya polos.
Hingga satu bulan masa uji coba, petugas memang belum memberikan sanksi tegas terhadap pelanggar. Hanya teguran yang diberikan berbarengan dengan langkah sosialisasi.
Beda lagi seperti diutarakan Azis, 35, pengendara lain yang ikut terjaring. Kepada petugas, dirinya justru mengaku belum mengetahui titik-titik mana saja yang dibatasi.
"Belum tahu kalau di sini (Jalan Sudirman) enggak boleh lewat (pelat genap saat kebijakan ganjil). Tadi juga buru-buru berangkatnya. Biasa bawa motor ke kantor. Kebetulan hari ini mau ketemu orang," kilahnya.
Di ruas Jalan MH Thamrin hingga Jenderal Sudirman, pada pagi hari tercatat sebanyak 76 pelanggaran dilakukan pengendara. Namun, berjalannya waktu jumlahnya semakin menurun.
"Ada 76 pelanggaran waktu pagi. Memang masih ada kendaraan bermotor polisi genap melintas. Semakin lama jumlahnya berkurang, hanya sekitar 1-2 kendaraan," ujar anggota Penegakan Hukum (Gakkum) Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Metro Jaya, Briptu Ridwan.
Sementara, Kasubdit Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya, Ajun Komisaris Besar Budiyanto, mengatakan, berdasarkan analisis sementara, sejak pemberlakuan ganjil genap diterapkan, tingginya jumlah pelanggaran utamanya dipicu belum tahunya masyarakat terkait aturan tersebut.
"Teguran lisan belum mampu memberikan efek jera. Hal itu masih permisif dan kecenderungan pengemudi yang melanggar," katanya.
Melihat ini, ia menyarankan perlu adanya penyesuaian cara bertindak dinamis yang disesuaikan dengan perkembangan situasi. Hal itu dirasa dapat menyadarkan dan meningkatkan partisipasi masyarakat akan hak dan kewajibannya. Hingga berita ini diturunkan, Budiyanto belum merinci secara jelas jumlah pelanggar yang terjaring.
"Data baru masuk pukul 21.00 WIB. Apakah mungkin bakal terus ada penurunan pelanggar) kita belum tahu, karena belum ada penegakan hukum," jawabnya. (OL-5)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved