Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Kumpulan Berita DPR RI
TUMPUKAN sampah warga DKI Jakarta yang dibuang ke Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang, Kota Bekasi, mulai menimbulkan bau tidak sedap, sehingga dikeluhkan warga.
Kondisi itu terjadi sejak Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI memutus kontrak pengelola TPST, yakni PT Godang Tua Jaya (GTJ) dan PT Navigate Organic Energy Indonesia (NOEI) pada Selasa (19/7). Akibatnya, sekitar 7.000 ton sampah per hari yang masuk ke TPST hanya ditumpuk, lantaran belum ada aktivitas pengolahan lagi.
Sunta, warga RT 04/04 Kelurahan Cikiwul, Kecamatan Bantargebang, mengatakan beberapa hari belakangan aroma sampah semakin menyengat bila dibandingkan dengan sebelumnya. “Belakangan ini bau sampah memang lebih kuat,” katanya, kemarin.
Puluhan alat berat yang semula selalu bergerak mengolah sampah yang diturunkan dari setiap truk yang masuk kini tidak terlihat lagi. Demikian halnya dengan petugas yang biasanya membantu sopir truk untuk menata sampah yang diturunkan, juga sudah tidak ada.
Meski demikian, ujar Sunta, belum ada warga yang terjangkit penyakit saluran pernapasan akibat pencemar-an udara itu.
Berdasarkan data, volume sampah warga DKI yang masuk ke TPST Bantargebang rata-rata mencapai 7.000 ton per hari. Saat masih dikelola dua perusahaan swasta, sampah biasanya langsung diolah menjadi kompos dan ditimbun menggunakan sistem sanitary landfill sebagai proses untuk menghasilkan energi listrik.
Sejak pemutusan kontrak, TPST dikelola oleh Dinas Kebersihan DKI Jakarta. Sementara itu, kedua perusahaan harus menghentikan semua pekerjaan, mengosongkan TPST,, dan menyerahkan aset, sarana, dan prasarana kepada Pemprov DKI dalam waktu 60 hari sejak kontrak diputus. (Gan/J-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved