Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
PAGI itu Vika Trihapsari, 25, gelisah di dalam bus Trans-Jakarta rute Pulo Gadung-Kalideres yang ditumpanginya dari rumahnya di kawasan Pulo Gadung, Jakarta Timur.
Bus yang semula melaju lancar, saat memasuki kawasan Cempaka Putih, Jakarta Pusat, tiba-tiba terhenti karena kendaraan lain memenuhi jalur khusus bus Trans-Jakarta itu.
Kondisi itu terjadi hingga sekitar perempatan Senen.
Karena itu, jarak Cempaka Putih-Senen yang seharusnya bisa ditempuh kurang dari 5 menit menjadi hampir setengah jam.
Artinya waktu yang tersisa untuk mencapai kantor terbuang di sana.
"Banyaknya kendaraan pribadi dan angkutan umum lain yang masuk ke jalur khusus Trans-Jakarta terjadi setiap hari. Di sekitar Senen saja bisa merayap sekitar setengah jam, apalagi saat masuk terowongan, karena lajurnya menyatu dengan lajur untuk kendaraan lain," keluhnya, saat menju kantornya di kawasan Dukuh Atas, Jakarta Selatan, beberapa waktu lalu.
Akibat kondisi itu, karyawan perusahaan swasta tersebut setiap pagi harus menempuh jarak Pulo Gadung-Dukuh Atas 1,5 hingga 2 jam.
Padahal, ujarnya, bila jalur Trans-Jakarta tidak diserobot kendaraan lain, bus bisa melaju lancar dan ia cukup menempuh perjalanan dari rumah ke kantor tidak lebih dari setengah jam.
Ia mengatakan, setelah turun di Halte Harmoni dan berganti menumpang bus Trans-Jakarta koridor 1 rute Kota-Blok M untuk mencapai Dukuh Atas, perjalanan sangat lancar.
Waktu tempuh Harmoni-Dukuh Atas kurang dari 15 menit lantaran di jalur khusus bus Trans-Jakarta di koridor itu steril dari kendaraan lain.
Vika berharap seluruh jalur khusus bus Trans-Jakarta atau busway bisa steril seperti halnya koridor 1.
Dengan demikian, masyarakat akan lebih tertarik menggunakan transportasi umum tersebut.
"Saya berharap semua koridor bisa steril. Akan percuma kalau koridor 1 steril, tapi penumpang tetap tertahan kemacetan di koridor lain sehingga waktu tempuhnya tetap lama," ujarnya.
Berdasarkan pemantauan, jalur koridor 1 steril dari kendaraan lain.
Padahal, jumlah personel Dinas Perhubungan dan Transportasi (Dishubtras) DKI yang berjaga di jalur tersebut berkurang dari sebelumnya, yakni dari 100 menjadi 80 personel.
Wakil Kepala Dishubtrans DKI Sigit Widjatmoko mengatakan, dari upaya sterilisasi yang dilakukan Juni lalu, sekitar 7.000 pengendara terkena tilang karena masuk lajur khusus bus Trans-Jakarta. (Nic/J-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved