Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Kumpulan Berita DPR RI
ANTREAN truk sampah milik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengular di Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang, Bekasi, Jawa Barat. Antrean ini terjadi semenjak, Kamis (21/7) pagi tadi.
Pantauan Metrotvnews.com, antrean panjang sudah terjadi sejak sekitar 800 meter sebelum masuk TPST Bantargebang. Antrean mengular hingga ke area pembuangan sampah.
Menurut para sopir truk, antrean ini disebabkan oleh minimnya tempat pembuangan sampah yang digunakan dalam masa peralihan pengelolaan. Kali ini, mereka harus menunggu cukup lama untuk mendapat giliran.
"Biasanya buang sampah ke empat titik. Tapi, sekarang cuma buang ke satu titik," ungkap Muhidin, salah seorang sopir truk sampah DKI kepada Metrotvnews.com.
Muhidin mengakui dirinya sudah sejak pagi mengantre untuk mendapat giliran membuang sampah di truknya. Namun, ia baru mendapat giliran sekitar pukul 11.15 WIB tadi.
Hal senada diakui oleh Jon. Sopir truk sampah yang biasa mengambil sampah di kawasan Sunter, Jakarta Utara, itu mengaku hari ini antrean lebih panjang dari biasanya. "Kalau biasanya tidak selama ini. Mungkin karena baru peralihan," ucap dia.
Sementara itu, Kasatlak Pengelolaan Akhir Sampah Dinas Kebersihan DKI di Bantar Gebang Rizky Febrianto menjelaskan, penumpukan truk kali ini memang tak bisa dihindari. Sebab, sampai saat ini, Dinas Kebersihan DKI masih memindahkan alat berat yang digunakan untuk mengelola sampah.
"Pengadaan alat berat kita belum sebanyak dari pengelola sebelumnya. Ini yang menyebabkan pengelolaan sampah saat ini masih terhambat," ujarnya.
Dinas Kebersihan DKI merencanakan memindahkan total 22 alat berat ke TPST Bantargebang. Sejauh ini, sebanyak 15 unit escavator diklaim sudah sampai semua ke Bantar Gebang. Sedangkan untuk wiloader dari rencana enam unit yang dipindahkan, baru empat unit yang masuk ke Bantargebang. Alat lainnya yang masih belum masuk yakni buldozer.
Sampah menumpuk
Peralihan pengelolaan dari pihak swasta ke Pemprov DKI juga menyebabkan adanya penumpukan sampah di pinggir jalan sekitar TPST. Hal ini diakui para sopir truk DKI. Mereka mengaku, sejak peralihan pengelola, beberapa sopir truk memang membuang sampah di pinggir jalan.
"Memang sampah jadi menumpuk di pinggir jalan. Karena, kemarin kan terakhir dikelola sama swasta," ungkap Jon.
Sedangkan, menurut Rizky, penumpukan sampah di pinggir jalan selama masa peralihan juga merupakan instruksi atasan. Sebab, dalam masa peralihan ini, belum semua aset milik Pemprov DKI berfungsi maksimal.
"Itu harus diakui memang terjadi, dari atasan sudah diinstruksikan seperti itu. Tapi, dalam dua atau tiga hari ke depan kita harapkan masalah itu bisa diatasi," jelasnya.(X-11)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved