Pasien pun Pulang dengan Kecewa

Gana Buana
15/7/2016 06:30
Pasien pun Pulang dengan Kecewa
(THINKSTOCK)

HARUN, 65, warga Pondok Ungu Permai, Bekasi Utara, meninggalkan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bekasi dengan perasaan kecewa.

Pasalnya, seusai berobat, ada dua jenis obat yang harus dikonsumsi secara rutin setiap hari ternyata saat itu tidak tersedia di apotek internal RS.

Kondisi itu memaksa laki-laki tersebut membeli obat di luar rumah sakit.

"Menurut petugas (apotek RSUD), stok obatnya sedang habis," ujar pensiunan pegawai Departemen Sosial (sekarang Kementerian Sosial) itu di depan gedung RSUD Kota Bekasi, kemarin.

Ia mengatakan, bagi pasien peserta Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) sepertinya, membeli obat di luar RS bukan perkara mudah, sebab untuk membeli kedua obat bagi penyakit diabetes yang dideritanya, ia harus mengeluarkan uang Rp380 ribu.

Padahal, ia hidup hanya dari uang pensiunan.

"Kalau pakai duit pribadi, seharga itu ya mahal, saya cuma pensiunan," ujar kakek tiga cucu itu.

Padahal, bila obat untuk penyakitnya itu tersedia di apotek RSUD Kota Bekasi, Harun tidak harus mengeluarkan uang sebanyak itu.

Meskipun kejadian itu jarang dialaminya, ia tetap kecewa dan menyayangkan, sebab RSUD Kota Bekasi merupakan fasilitas kesehatan harapan semua warga kurang mampu.

Setelah puskesmas dan fasilitas layanan kesehatan lain tidak mampu menangani penyakit yang mereka derita, RSUD lah yang menjadi tujuan.

"Kalau bukan (berobat) di RSUD, ke mana lagi kami harus berobat tanpa harus membeli obat di luar? Ini (RSUD) harapan terakhir setelah puskesmas," katanya lagi.

Harun juga mengungkapkan ia terdeteksi menderita diabetes sejak beberapa tahun lalu.

Oleh karena itu, ia harus rutin berobat dan mendapatkan insulin.

Dengan uang pensiunan yang diterimanya, ia tidak mungkin membeli sendiri obat-obatan yang diperlukannya, sehingga sangat tergantung pada fasilitas BPJS-Kes di RSUD.

Salah seorang pegawai apotek RSUD Kota Bekasi membenarkan persediaan beberapa obat untuk penderita penyakit kronis saat ini memang sedang kosong, karena terkendala teknis distribusi.

"Kemarin kepotong libur Lebaran juga, maka dari itu stok sebagian obat kosong," jelasnya.

Perempuan itu tidak bisa memastikan kapan obat-obatan yang kini kosong tersebut bakal dipasok lagi oleh distributor.

"Saya tidak tahu kapan ada pasokan lagi. Saya hanya petugas apotek," katanya. (Gan/J-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Zen
Berita Lainnya