Ini Kata Sandiaga Soal Kemungkinan Berduet dengan Buwas

Damar Iradat
09/7/2016 13:23
Ini Kata Sandiaga Soal Kemungkinan Berduet dengan Buwas
(FOTO: Dok.MI)

POLITIKUS Gerindra Sandiaga Uno tidak menampik kabar soal dirinya bakal berpasangan dengan Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komisaris Jendral Budi Waseso pada ajang Pilkada DKI Jakarta 2017.

"Saya juga mendengar ada beberapa usulan dari teman-teman (terkait dipasangkan dengan Budi Waseso)," ungkap Sandi saat dihubungi, Jumat (8/7).

Namun, soal komposisi siapa yang menjadi calon gubernur dan calon wakil gubernur, Sandi mengaku belum mendengar lebih jauh terkait hal tersebut. Menurutnya, hal itu pasti akan dibicarakan lebih lanjut, jika keduanya sudah disepakati maju dalam Pilkada DKI 2017.

Terlepas dari isu pencalonannya yang bakal berdampingan dengan Buwas, sapaan Budi, Sandi melihat sosok mantan Kepala Badan Reserse Kriminal Polri itu bukan tokoh sembarangan. Sikap tegas Buwas dianggap mampu membawa perubahan di Ibu Kota.

Menurut dia, Buwas merupakan tokoh fenomenal dan mumpuni. Apalagi, rekam jejak Buwas selama ini juga terbilang apik.

Tidak hanya itu, sosok Buwas dirasa sangat dibutuhkan untuk membangun Jakarta. Sebab, melihat angka kriminalitas, khususnya narkoba, yang masih cukup tinggi, sosok Buwas dirasa pantas untuk memimpin DKI Jakarta.

"Beliau bisa membawa rasa aman dan menyelamatkan generasi muda dari ancaman narkoba," paparnya.

Peluang Gerindra mengusung Buwas untuk maju sebagai calon gubernur DKI diklaim cukup besar. Rencanananya, Buwas akan maju sebagai cagub dan Sandiaga sebagai wakilnya.

Menurut Wakil Ketua Umum DPP Gerindra Sufmi Ahmad Dasco, Partai Gerindra kepincut dengan Buwas lantaran diyakini mantan Kepala Bareskrim Mabes Polri ini mampu menyaingi petahana Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama dalam Pilkada 2017 mendatang. Dia juga mengklaim bahwa Buwas juga menginginkan duduk di kursi nomor 1 di Jakarta itu.

Sampai saat ini, lanjut Anggota Dewan Pembina Partai Gerindra ini, pihaknya juga tengah menjalin komunikasi dengan PDIP, PPP, PKB dan PKS. Hal itu lantaran untuk mengusung pasangan calon, Gerindra membutuhkan 7 kursi tambahan. Saat ini Gerindra hanya mempunyai 15 kursi di DPRD DKI Jakarta, sementara untuk mengusung pasangan calon dibutuhkan 22 kursi. (MTVN/OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya