Keterlibatan Pihak Rumah Sakit dalam Kasus Vaksin Palsu masih Didalami

Damar Iradat/MTVN
04/7/2016 15:23
Keterlibatan Pihak Rumah Sakit dalam Kasus Vaksin Palsu masih Didalami
(ANTARA)

PENYIDIK Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Mabes Polri sudah memeriksa pihak rumah sakit yang diduga terlibat dalam kasus pemalsuan vaksin.

Direktur Tindak Pidana Ekonomi dan Khusus Bareskrim Polri Brigjen Pol Agung Setya mengatakan, sampai saat ini penyidik masih terus memeriksa pihak-pihak yang diduga terlibat. Sampai saat ini sudah empat orang dari pihak rumah sakit yang diperiksa sebagai saksi.

"Sedang on progress pemeriksaan dari rumah sakit. Sudah empat orang dari rumah sakit yang diperiksa kemarin," kata Agung saat dihubungi, Senin (4/7).

Agung menyebut, sejauh ini belum ada indikasi adanya keterlibatan dari rumah sakit. Penyidik sementara ini masih memeriksa orang per orang.

Soal rumah sakit mana saja yang diduga terlibat, Agung juga belum ingin membeberkan. Sebab, penyidik masih mendalami dan mengolah data-data yang tersedia.

"Karena datanya sangat banyak. Pasti nanti akan disampaikan tentang itu apa langkahnya, kan bisa diikuti," ucap dia.

Sejauh ini polisi telah menetapkan 18 tersangka dalam kasus ini. Para tersangka terdiri dari produsen, distributor, dan kurir.

Atas perbuatannya, para tersangka terancam Undang-Undang Kesehatan, Undang-Undang Perlindungan Konsumen, dan Tindak Pidana Pencucian Uang. Mereka terancam hukuman penjara di atas 15 tahun.

Kasus pemalsuan vaksin ini membuat geram berbagai kalangan. Presiden Joko Widodo jadi salah satu pihak yang geram mengetahui hal ini.

Presiden Jokowi menyatakan, pemalsuan vaksin sebagai kejahatan luar biasa. Para pelaku, kata Jokowi, patut mendapat hukuman seberat-beratnya, agar mendapat efek jera. Vaksin palsu beredar di beberapa wilayah Indonesia.

Kawasan Jabodetabek dipercaya jadi salah satu tempat yang paling banyak didistribusikan vaksin palsu. Sampai sejauh ini, empat rumah sakit di Bekasi, dua klinik, dua apotek, dan satu toko obat diketahui berlangganan vaksin palsu ini. Namun, polisi belum mengungkapkan nama-nama rumah sakit tersebut.(X-11)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Victor Nababan
Berita Lainnya