Junimart Komentari Soal Penumpang Gelap di Teman Ahok

Damar Iradat
23/6/2016 08:36
Junimart Komentari Soal Penumpang Gelap di Teman Ahok
(Junimart Girsang -- MI/Ramdani)

ANGGOTA Komisi III DPR Junimart Girsang ikut mengomentari soal 'penumpang gelap' yang berada dalam tubuh Teman Ahok, relawan pendukung Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja. Jika dibiarkan, kata Junimart, hal itu bakal merugikan sosok Ahok, sapaan Basuki.

Menurut Junimart, kemungkinan Teman Ahok disusupi bisa saja terjadi. Hal itu diduga untuk menghancurkan reputasi Ahok dan Teman Ahok.

"Kita tidak mau juga ada orang-orang yang mengaku sebagai Teman Ahok, dalam tanda petik, ternyata mempunyai motivasi lain," kata Junimart, Rabu (22/6).

Politikus PDI Perjuangan itu sebelumnya juga sempat melontarkan dugaan adanya aliran dana Rp30 miliar dari pengembang reklamasi ke Teman Ahok. Dugaan itu, menurut Junimart, sebetulnya hanya sekadar kritik dan pengawalan terhadap Teman Ahok.

"Karena ada teman-teman Ahok yang mengaku Teman Ahok. Ini yang saya kritisi. Itu ada. Terbukti dalam praktek itu ada proposal-proposal yang mengatasnamakan Teman Ahok," ujarnya.

Oleh karena itu, ia meminta Komisi Pemeriksaan Korupsi (KPK) menyelidiki lebih lanjut soal dugaan aliran dana Rp30 miliar itu. Ini perlu diungkap agar masalah tidak berada di wilayah abu-abu.

Sementara itu, soal beberapa mantan relawan Teman Ahok yang mengaku mengumpulkan KTP dengan cara-cara tidak benar, ia menolak untuk berkomentar lebih lanjut.

Sedangkan, politikus Partai Demokrat Ruhut Sitompul menilai cara-cara yang dilakukan itu tidak mungkin benar. Hal itu hanya untuk merusak citra Teman Ahok.

"Itu mungkin untuk merusak citra Teman Ahok. Disusupi, cari-cari duit, cari apa," tutur dia.

Namun begitu, polemik yang tengah berkembang ini diyakini tidak akan mengurangi elektabiltas Ahok pada Pilkada DKI 2017 mendatang. Bahkan, ia percaya, Teman Ahok masih solid.

"Oh kita solid kok. Itu mungkin satu atau dua orang. Disusupi aja itu. Karena semakin tinggi pohon, semakin kencang angin berhembus. Tapi akarnya itu rakyat DKI," tegas dia.

Seperti diketahui, kemarin, lima orang mantan relawan Teman Ahok sempat mengungkap adanya manipulasi pengumpulan KTP untuk Ahok. Hal tersebut diungkap oleh Paulus Romindo, salah seorang mantan relawan Teman Ahok.

Dalam kesaksiannya, ia menuding ada kebohongan dalam pengumpulan KTP oleh Teman Ahok. Paulus bergabung Teman Ahok sejak November 2015 sebagai penangung jawab posko wilayah Kelapa Dua, Jakarta Barat. Namun, Mei 2015, ia keluar.

Pernyataan Paulus langsung dibantah Pendiri Teman Ahok Singgih Widiyastono. Ia mengatakan pernyataan Paulus tidak bisa dipercaya.

Singgih mengakui mereka sempat masuk Teman Ahok, hanya untuk mencari uang. Namun, keinginan mereka memperkaya diri tidak terwujud.

"Anggaran di Teman Ahok tidak bisa buat memperkaya diri," tegas Singgih. (MTVN/OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya